SUPERBALL.ID - Sosok pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger, menilai ada rencana jahat untuk menghancurkan Liga Inggris.
Dilansir Superball.id dari Daily Telegraph, Wenger menyebut rencana jahat itu ada di balik pembentukan European Super League (ESL).
"Super League 100 persen akan menghancurkan Premier League," ujar Wenger dalam wawancaranya dengan Daily Telegraph.
Wenger merasa heran dengan keterlibatan Arsenal dalam pembentukan ESL.
Arsenal merupakan salah satu dari enam klub Liga Inggris yang sempat mengumumkan keterlibatannya dalam pembentukan ESL.
Baca Juga: Keok Lawan Everton di Kandang Sendiri, Arsenal Alami Kesialan Ganda
Selain Arsenal, ada juga Liverpool, Chelsea, Manchester United, Manchester City, dan Tottenham Hotspur yang turut terlibat dalam ESL.
"Sejak awal, saya tidak percaya itu (ESL) bakal bekerja, yang mengejutkan adalah sikap enam klub Inggris," imbuh Wenger.
Pria asal Prancis tersebut yakin bahwa ide ESL itu muncul dari para investor asal Amerika Serikat yang memiliki Manchester United, Liverpool, dan Arsenal.
Wenger juga menilai bahwa suatu kompetisi tidak akan bisa berjalan tanpa adanya korelasi langsung antara akses dan hasil.
Ia merasa bahwa ESL akan menciptakan sistem kompetisi yang kurang mencerminkan semangat berkompetisi.
Baca Juga: Harry Kane Sempat Terkejut dengan Kabar Pemecatan Jose Mourinho
Wenger pun menilai bahwa sistem yang seperti itu tidak mungkin akan diterima oleh siapapun yang mencintai sepak bola.
"Dasar dari kultur olahraga di Eropa adalah akses melalui performa apik hingga level tertinggi," ucap Wenger.
Selain enam klub asal Inggris, ada juga enam klub lainnya yang ambil bagian dalam pembentukan ESL.
Enam klub itu adalah Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Pembentukan ESL muncul karena dianggap sebagai upaya memperbaiki situasi finansial klub-klub yang kacau akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ingin Datangkan Julian Nagelsmann, Tottenham Harus Bayar Berapa?
Akan tetapi, menurut Wenger, penilaian ESL sebagai solusi sangatlah tidak sesuai.
"Satu pelajaran yang dipelajari dari pandemi adalah betapa pentingnya keterlibatan penggemar dalam sepak bola," kata Wenger.
Sosok berusia 71 tahun itu merasa sangat bangga dengan sikap yang ditunjukkan oleh para pemain terutama dari klub-klub yang terlibat dalam ESL.
Sangat banyak pemain yang menyuarakan perlawanannya terhadap ESL.
Baca Juga: Lingard Sempat Pertimbangkan Rehat dari Sepak Bola ketika Bela Man United
Salah satu contoh besar adalah yang dilakukan oleh para pemain Liverpool melalui media sosialnya.
Dengan dipimpin oleh Jordan Henderson sebagai kapten tim, para pemain Liverpool menyuarakan sikapnya yang menentang pembentukan ESL.
"Saya sangat bangga dengan tanggung jawab para pemain melalui sikapnya dalam kasus ini," ucap Wenger.
Baca Juga: Kesampingkan Rivalitas, Ferguson Puji Pemain Andalan Liverpool
Meski ESL telah dianggap gagal, Wenger tetap melihat adanya permasalahan struktural dari sepak bola.
Permasalahan itu terlihat dari wacana reformasi sistem kompetisi Liga Champions yang diajukan oleh UEFA.
Wenger melihat klub bakal harus lebih banyak melakoni pertandingan karena bertambahnya jumlah peserta Liga Champions, yakni dari 32 menjadi 36 klub.
"Rumusan itu sangatlah tidak meyakinkan dan permasalahan keuangan masih ada," tegas Wenger.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Sebut Satu Penyebab Utama Ambyarnya European Super League
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Daily Telegraph |
Komentar