Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gagal Bawa Pulang Medali, Ahsan/Hendra Enggan Berhenti Bermain
Nomor ganda ternyata jauh lebih cocok untuk bakat seorang Apriyani Rahayu.
Di nomor ganda, Apriyani langsung melejit dengan meraih berbagai prestasi nasional dan internasional.
Apriyani kemudian mendapat kesempatan mewakili Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Junior 2014 di Alor Setar, Malaysia.
Berpasangan dengan Rosyita Eka, Apriyani berhasil melaju hingga babak final sebelum kalah dari pasangan Tiongkok.
Hasil tersebut membawa Apriyani menembus Pelatnas PBSI Cipayung.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Medali Emas Atletik Dibagi Dua untuk Pertama Kalinya dalam 113 Tahun
Pebulu tangkis dengan tinggi 163 cm itu kemudian naik ke level senior pada 2017 untuk dipasangkan dengan Greysia Polii.
Penampilan pertama Apriyani dengan Greysia adalah pada kejuaraan Sudirman Cup 2017.
Gelar pertamanya adalah BWF Grand Prix Gold di Thailand Open 2017 dan disusul dengan French Open Super Series 2017.
Setelah itu, sejumlah prestasi diraih oleh pasangan Apriyani dan Greysia.
Sebelum medali emas Olimpiade Tokyo 2020, prestasi terbaik Greysia/Apriyani adalah medali perunggu di Asian Games 2018.
Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri, Timba Pengalaman di Tokyo demi Kejar Prestasi di Paris
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Surya.co.id, Olympics.bwfbadminton.com |
Komentar