SUPERBALL.ID – Aplikasi PeduliLindungi menjadi andalan untuk beraktivitas selama masa pademi. Dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang diselenggarakan Komisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Kamis (14/10/2021) Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiadji, menyatakan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi semakin meningkat.
Ia mengatakan, secara total jumlah pengguna aplikasi tersebut mencapai 60 juta orang. Aplikasi tersebut juga diunduh lebih dari 70 juta kali. Setiap hari aplikasi tersebut digunakan sekitar 9 juta kali. Sebagian besar pengguna memanfaatkannya untuk skrining sebelum mengakses pusat perbelanjaan, hub transportasi, hingga fasilitas publik lainnya.
Setiadji mengatakan, pemerintah berencana memperluas pemanfaatan PeduliLindungi dan memperkaya fitur-fiturnya.
“Kurang lebih 30 ribu titik telah dipasangkan QR code di Jawa dan Bali, serta akan meluas ke Sumatera dan Kalimantan. Pertimbangan perluasan bertahap ini adalah cakupan vaksinasi, level PPKM, dan tingkat penggunaan teknologi,” papar Setiadji dalam keterangan tertulis yang diterima Grid.ID, Jumat (15/10/2021).
Saat ini, setiap ruang publik menerapkan keharusan check-in dan check-out dengan pemindaian quick response code (QR code) dengan aplikasi PeduliLindungi.
Tak hanya itu, aplikasi tersebut juga menjadi hub informasi warga negara Indonesia (WNI) terkait pandemi Covid-19. Misalnya saja, status dan sertifikat vaksin, riwayat perjalanan, hingga status penyebaran Covid-19 di lokasi tempat berada secara real-time.
Baca Juga: Bali Buka Kembali Pintu Bagi Wisatawan Mancaranegara, Bagaimana Kesiapannya?
Ke depan, PeduliLindungi, kata Setiadji, akan diintegrasikan dengan platform ride hailing seperti ojol, perbankan, bioskop, serta berbagai kegiatan kementerian dan pemerintah daerah.
Seiring dibukanya akses penerbangan internasional, PeduliLindungi juga akan diintegrasikan dengan aplikasi internasional sesuai standar yang berlaku. Sertifikat vaksin dan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dapat diterima secara multilateral atau bilateral.
"Contoh yang sudah ada adalah kerja sama dengan aplikasi Tawakal untuk kegiatan haji dan umrah. Nanti, status karantina pengguna juga akan ditambahkan dan diintegrasikan dengan layanan imigrasi, e-visa, dan asuransi perjalanan," jelasnya.
Penambahan fitur-fitur tersebut dinilai perlu untuk menghadapi gelombang turis asing. Terkait pemanfaatan, Setiadji menjamin tidak ada diskriminasi dalam penggunaan PeduliLindungi. Bahkan, WNI dengan sertifikat vaksin luar negeri juga telah difasilitasi.
"Bagi yang tidak punya ponsel pintar, telah disiapkan semacam microsite untuk petugas di lapangan sehingga mereka tetap dapat melakukan skrining dan mengetahui status kesehatannya,” terang Setiadji.
Petugas nantinya dapat memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) warga yang tidak memiliki ponsel pintar dalam kolom yang tersedia pada microsite. Opsi skrining microsite tersebut bisa dipakai di berbagai lokasi seperti bandara, stasiun kereta, sekolah, hingga industri.
Untuk menjamin keamanan dan terkendalinya situasi, Setiadji mengimbau masyarakat juga tidak sekadar menggunakan aplikasi itu untuk mengakses ruang publik dan perjalanan, tetapi juga mengecek status masing-masing.
Baca Juga: Ini Sejumlah Langkah Pemerintah untuk Bangkitkan Industri Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi
“Aplikasi PeduliLindungi ini adalah tools, kita membutuhkan kedisiplinan baik dari masyarakat
maupun petugas dalam penggunaannya untuk skrining. Cek status apakah ada kontak erat dari informasi yang tertera di aplikasi supaya meminimalisasi penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Sementara itu, dokter sekaligus public figure, Lula Kamal, mengakui bahwa dengan meningkatnya pembukaan kegiatan masyarakat, aplikasi PeduliLindungi semakin diperlukan. Namun, manfaat PeduliLindungi tidak hanya untuk aktivitas dan mobilitas.
“Ada fitur teledokter yang sangat membantu masyarakat mendapatkan layanan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang kompeten. Kita harus banyak mengeksplorasi PeduliLindungi karena ada banyak fitur bermanfaat di dalamnya,” tegas Lula.
Kadin dukung implementasi PeduliLindungi
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, aplikasi PeduliLindungi dapat menjadi pendukung pemulihan ekonomi.
Oleh sebab itu, Kadin siap mendukung implementasi aplikasi tersebut untuk kepentingan operasional dunia usaha agar menjamin kesehatan bersama.
Baca Juga: Agar Bansos Cepat Tersalurkan dan Tepat Sasaran, Pemerintah Kolaborasi dengan Banyak Pihak
"Intinya adalah bagaimana kita membiasakan diri. Semua adalah hal baru, ini dunia baru. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di semua negara melakukannya, dan manfaatnya juga banyak,” ujarnya.
Arsjad mengatakan, semakin banyak PeduliLindungi digunakan, ekonomi akan bergerak dan kesehatan terjamin. Dengan begitu, ekonomi pulih dan kesejahteraan sosial terwujud.
"Aplikasi PeduliLindungi berperan penting bagi pelaku usaha untuk memulai kembali bisnis. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat kembali terjadi. PeduliLindungi juga menjadi bagian dari adaptasi kebiasaan baru di dunia bisnis dan literasi teknologi di era industri 4.0," kata Arsjad.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar