SUPERBALL.ID - Karier Lionel Messi di Paris Saint-Germain (PSG) tidak berjalan sesuai apa yang dibayangkan banyak orang di awal.
Messi yang secara mengejutkan meninggalkan Barcelona dan menjadi pemain PSG diproyeksi bisa membentuk trio mematikan bersama Neymar dan Kylian Mbappe.
Namun, hingga saat ini tidak ada yang berjalan lancar bagi Messi meski PSG mampu menguasai klasemen Liga Prancis.
Ia mungkin telah meraih gelar Ballon d'Or ketujuh yang memecahkan rekor pada November 2021, tetapi di dalam dan di luar lapangan, kepindahannya belum berjalan sesuai rencana.
Pemain berusia 34 tahun itu baru sekali mencetak gol di Liga Prancis dan sering terlihat tidak nyaman bermain di sisi kanan.
Hubungannya dengan rekannya sesama Argentina juga tampak merenggang dan Messi kini dikritik karena dinilai tidak menghormati pelatih dan klubnya.
Baca Juga: Lionel Messi Bisa Pergi Setelah Satu Tahun Jika PSG Tidak Mampu Lakukan Hal Ini
Hal ini terjadi karena saat Messi terpapar Covid-19, pelatih PSG Mauricio Pochettino tidak mendapat kabar langsung dari sang pemain melainkan pihak ketiga.
Mantan pemain sayap PSG Jerome Rothen menjelaskan pekan lalu: “Pochettino tidak dihargai oleh Lionel Messi.”
“Pelatih harus menjadi orang yang kuat, orang yang menunjukkan nilai-nilai yang sebenarnya.”
“Satu-satunya yang sangat menghormatinya, menurut saya, adalah Kylian Mbappe dan saya tidak merasakan apa-apa dengan pemain lain.”
Baca Juga: Barcelona Kecewa dengan Komentar Ronaldinho Soal Transfer Lionel Messi
“Jika Anda tidak menghormati pelatih Anda, maka Anda tidak bisa sukses.”
“PSG telah banyak menderita karena hal ini dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya.
Messi dilaporkan juga tidak memberi kabar terbaru kepada pelatih atau klubnya soal kondisi kesehatannya saat ini.
Kapten timnas Argentina itu saat ini masih melakukan isolasi di kota kelahirannya, Rosario, Argentina.
Baca Juga: PSG Tertarik Boyong Bintang Chelsea untuk Menggantikan Kylian Mbappe
Itu bukan pertama kalinya Messi menunjukkan sikap kurang menghormati bos PSG itu.
Mantan pemain Barcelona itu memilih untuk menolak jabat tangan Pochettino setelah ditarik keluar lapangan pada bulan September 2021.
Laporan terpisah mengklaim bahwa kedatangan Messi telah menyebabkan perpecahan di kubu PSG.
Kualitas Messi di lapangan tidak dapat disangkal, tetapi ini bukan pertama kalinya ia tampak sulit diatur oleh seorang pelatih.
Setahun sebelum pindah ke Parc des Princes, Messi dilatih oleh Quique Setien di Barcelona.
Baca Juga: Real Madrid Kembali Ajukan Tawaran untuk Kylian Mbappe
Setien hanya bertahan setengah musim di raksasa Catalan dan dia kemudian menjelaskan kepada El Pais bahwa Messi 'sulit' untuk diatur.
“Saya pikir Messi adalah yang terbaik sepanjang masa,” kata Setien, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Mirror.
“Ada pemain hebat lain yang hebat, tetapi kesinambungan yang dimiliki dia selama bertahun-tahun belum dimiliki oleh siapa pun.”
"Leo sulit diatur. Siapa saya, berani mengubahnya!”
"Jika mereka telah menerimanya apa adanya selama bertahun-tahun dan tidak mengubahnya.”
Baca Juga: Juventus dan PSG Perang Proposal demi Penyerang Barcelona
"Ini adalah sesuatu yang melekat pada banyak atlet yang dapat dilihat dalam film dokumenter Michael Jordan (The Last Dance).”
"Anda melihat hal-hal yang tidak Anda harapkan.”
“Dia sangat pendiam tapi dia membuatmu melihat hal-hal yang dia inginkan. Dia tidak banyak bicara."
Penerus Setien, Ronald Koeman, tampaknya tidak berkonflik dengan Messi tetapi kemudian menggambarkan betapa berpengaruhnya pemain Argentina itu dalam pelatihan dan mencapnya sebagai 'tiran'.
Status Messi di Barcelona tak tertandingi, namun tidak hanya di antara pemain tetapi juga di antara pelatih.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Mirror |
Komentar