SUPERBALL.ID - Ketua Liverpool menuntut menteri olahraga Prancis meminta maaf atas tuduhan yang dialamatkan kepada timnya terkait kerusuhan final Liga Champions.
Laga yang berakhir dengan kemenangan 1-0 Real Madrid atas Liverpool itu harus ditunda selama kurang lebih setengah jam.
Hal itu terjadi setelah adanya kerusuhan di luar Stadion Stade de France, Paris, yang melibatkan suporter Liverpool.
Dalam video yang beredar, petugas keamanan berusaha menahan para suporter yang mencoba memaksa masuk meski tanpa tiket.
Di sisi lain, beberapa penggemar yang memiliki tiket yang sah mengeluh karena tidak diizinkan masuk oleh petugas keamanan sembari menunjukkan tiket.
Tak cuma itu, beberapa penggemar The Reds, termasuk anak-anak, disemprot dengan gas air mata oleh petugas keamanan.
Rekaman juga menunjukkan beberapa suporter yang tidak memakai jersey Liverpool menerobos masuk dengan menghindari petugas.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin kemudian menyalahkan Liverpool karena menjual tiket palsu kepada fansnya.
"Lebih dari dua pertiga tiket yang diberikan oleh sekitar 62.000 pendukung Liverpool adalah palsu," ucapnya.
Sebelumnya, menteri olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera juga menyebut masalah ini disebabkan oleh penggemar Liverpool.
"Apa yang benar-benar harus kita ingat adalah apa yang terjadi, pertama-tama, adalah pertemuan massal pendukung klub Liverpool Inggris, tanpa tiket, atau dengan tiket palsu."
“Ketika ada begitu banyak orang di pintu masuk stadion, akan ada orang yang mencoba masuk melalui pintu Stade de France."
Baca Juga: Menpora Prancis Tuding Fans Liverpool Jadi Biang Kerusuhan di Final Liga Champions
"Sejumlah pemuda dari daerah terdekat yang hadir mencoba masuk dengan berbaur bersama orang banyak,” kata Oudea-Castera kepada radio Prancis RTL.
Tidak senang dengan tuduhan yang dialamatkan kepada timnya, Ketua Liverpool Tom Werner menuntut Oudea-Castera meminta maaf.
Dalam sebuah surat kepada Oudea-Castera, Werner menilai komentar Amelie tidak bertanggung jawab, tidak profesional, dan tidak sopan.
"Final Liga Champions seharusnya menjadi salah satu tontonan terbaik dalam olahraga dunia," kata Werner dikutip SuperBall.id dari Liverpool Echo.
"Tetapi sebaliknya menjadi salah satu keruntuhan keamanan terburuk dalam ingatan baru-baru ini."
"Atas nama semua penggemar yang mengalami mimpi buruk ini, saya menuntut permintaan maaf dari Anda."
"Serta jaminan bahwa otoritas Prancis dan UEFA mengizinkan penyelidikan yang independen dan transparan untuk dilanjutkan," tambahnya.
Sementara itu, UEFA telah menugaskan tim independen untuk menyelidiki penyebab terjadinya kerusuhan tersebut.
Adapun Oudea-Castera mengatakan bahwa pihaknya akan membuat laporan dalam waktu 10 hari.
Baca Juga: Gen Juara Real Madrid Terbukti, Ancelotti Borong Empat Trofi Liga Champions
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Liverpool Echo |
Komentar