"Saat itu, saya dan dua pemain keluar ruangan, melihat Aremania menggotong korban dari tribune."
"Kami bergabung (menggotong) dan saya minta untuk langsung dimasukkan ke ruang ganti."
"Tapi saat kami letakkan di lantai, berselang beberapa menit sudah tidak ada lagi getaran mulutnya."
"Setelah kami cek urat nadi di leher dan tangannya sudah tidak lagi berdetak. Kakinya pun berubah menjadi dingin," lanjut Teguh.
Teguh mengaku setidaknya ada 10 korban yang dievakuasi ke ruang ganti pemain, empat di antaranya meninggal dunia.
"Selang beberapa lama, seluruh korban kemudian dievakuasi oleh pihak kepolisian ke rumah sakit," kata Teguh.
Menurut Teguh, saat itu ia bersama pemain yang lain masih tertahan di ruang ganti hingga pukul 04.00 WIB.
Hal ini karena manajemen mengimbau pemain untuk tidak pulang terlebih dahulu dengan alasan keamanan.
"Karena kan situasi tidak kondusif saat itu. Banyak Aremania dan korban yang dievakuasi di ruang utama stadion, yang berada tepat di depan ruang ganti," ungkap Teguh.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Suryamalang.tribunnews.com |
Komentar