Akan tetapi, Persis Solo tidak mendesak jajaran petinggi PSSI maupun PT LIB untuk mundur dari jabatannya.
Persis Solo justru menuntut kedua organisasi tersebut melakukan sebuah reformasi terhadap sistem kompetisi lokal.
Tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini menyampaikan langsung tuntutan mereka melalui laman resmi klub.
Baca Juga: Dirut PT LIB Resmi Jadi Tersangka Terkait Tragedi Kanjuruhan, PSSI Beri Respons Santai
"Persis turut berbelasungkawa atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu," tulis Persis Solo pada rilis mereka.
"Kami juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini."
"Selain itu, Persis juga menuntut untuk segera ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, dan menuntut adanya reformasi sistematik sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari," tambah rilis tersebut.
Ada lima poin tuntutan yang diberikan oleh Persis untuk segera diselesaikan oleh PSSI dan PT LIB.
Yang pertama, Persis meminta pihak federasi dan operator liga memfasilitasi forum lintas klub, panitia pelaksana (panpel), dan aparat berwenang.
Hal itu diminta guna ketiga pihak ini bisa membahas perubahan standar operasional kemanan di area sekitar stadion.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | persissolo.id |
Komentar