SUPERBALL.ID - Desakan untuk melakukan reformasi sistem kompetisi sepak bola Indonesia kini hadir dari salah satu klub peserta Liga 1.
Berbagai desakan datang dari para penggemar sepak bola Indonesia yang ditujukan kepada PSSI selaku induk tertinggi sepak bola Indonesia dan PT LIB sebagai operator kompetisi.
Mereka meminta PSSI dan PT LIB untuk segera berbenah diri buntut dari tragedi Kanjuruhan.
Para penggemar sepak bola Tanah Air tak mau ada lagi 131 nyawa melayang pada sebuah pertandingan sepak bola di kemudian hari.
Untuk itu, semua jajaran yang ada di PSSI dan PT LIB diharapkan untuk mundur dari jabatannya masing-masing.
Desakan paling keras justru datang dari salah satu presiden klub Liga 1 Madura United, yakni Achsanul Qosasi.
Achsanul Qosasi secara blak-blakan meminta seluruh petinggi PSSI untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Desakan tersebut disampaikan langsung oleh Achsanul Qosasi melalui Twitter resmi miliknya.
Ia menjelaskan bahwa dengan mundurnya seluruh petinggi PSSI merupakan bentuk dari pertanggung jawaban mereka atas tragedi Kanjuruhan ini.
Kini desakan juga hadir dari klub peserta Liga 1 lainnya, yakni Persis Solo.
Akan tetapi, Persis Solo tidak mendesak jajaran petinggi PSSI maupun PT LIB untuk mundur dari jabatannya.
Persis Solo justru menuntut kedua organisasi tersebut melakukan sebuah reformasi terhadap sistem kompetisi lokal.
Tim berjuluk Laskar Sambernyawa ini menyampaikan langsung tuntutan mereka melalui laman resmi klub.
Baca Juga: Dirut PT LIB Resmi Jadi Tersangka Terkait Tragedi Kanjuruhan, PSSI Beri Respons Santai
"Persis turut berbelasungkawa atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu," tulis Persis Solo pada rilis mereka.
"Kami juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan, agar diberi kekuatan dan ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini."
"Selain itu, Persis juga menuntut untuk segera ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, dan menuntut adanya reformasi sistematik sebagai upaya perubahan agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari," tambah rilis tersebut.
Ada lima poin tuntutan yang diberikan oleh Persis untuk segera diselesaikan oleh PSSI dan PT LIB.
Yang pertama, Persis meminta pihak federasi dan operator liga memfasilitasi forum lintas klub, panitia pelaksana (panpel), dan aparat berwenang.
Hal itu diminta guna ketiga pihak ini bisa membahas perubahan standar operasional kemanan di area sekitar stadion.
Yang kedua, mereka juga meminta pertanggungjawaban beberapa pihak akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Persis berharap pihak yang bertanggung jawab ini nantinya dapat diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
Selanjutnya, mereka juga tak ingin lagi ada jam kick-off yang terlalu malam.
Permintaan ini bertujuan untuk menghindari insiden yang sama terulang lagi di kemudian hari.
Baca Juga: Pemerintah, FIFA, dan AFC Akan Bentuk Tim Tranformasi Sepak Bola Indonesia, PSSI Gak Diajak?
Persis juga meminta pihak federasi, operator liga, dan official broadcast untuk mempertimbangkan rekomendasi klub terkait jalannya pertandingan.
Yang keempat, mereka menuntut perubahan di dalam pengurusan ekosistem sepak bola Indonesia.
Terakhir, Persis mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya andai tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Berikut adalah pernyataan lengkap Persis Solo terkait tuntutan mereka:
1. Adanya forum lintas klub, panpel, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
2. Adanya pihak yang harus bertanggungjawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
3. Peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat.
4. Adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepakbola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
5. Jika tuntutan tersebut urung bisa dipenuhi, PERSIS mengajukan mosi tidak percaya sebagai pernyataan sikap klub.
View this post on Instagram
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | persissolo.id |
Komentar