SUPERBALL.ID - Tiga negara di Asia Tenggara (ASEAN) saat ini cukup serius dalam mengkaji penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di kompetisi domestik.
Saat ini, penggunaan VAR memang menjadi salah satu fokus penyelenggara kompetisi di negara-negara Asia Tenggara.
Belum lama Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) mengadakan pertemuan dengan perwakilan FIFA untuk membahas penerapan teknologi tersebut di Liga Vietnam.
Menurut Sekjen VFF Le Hoai Anh, VAR paling cepat bisa diterapkan di Liga Vietnam pada musim 2023-2024.
Baca Juga: PSS Sleman Tetap Jalani Latihan di Tengah Ketidakjelasan Liga 1
Setelah itu, giliran Singapura yang berencana menggunakan teknologi VAR di liga domestik mereka mulai musim depan.
Saat ini, Singapore Premier League telah menyelesaikan 3 dari 5 tahap untuk mendapatkan lisensi dari FIFA untuk memakai VAR.
Teranyar, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga tidak ingin ketinggalan dengan dua negara tersebut.
FAM dikabarkan cukup serius untuk meningkatkan kualitas liganya terutama dalam penggunaan teknologi VAR.
Menurut Sekjen FAM, Noor Azman Rahman, pihaknya sudah mulai menunjukkan kemajuan dengan menggelar beberapa diskusi dengan dua perusahaan penyedia VAR.
Adapun dua perusahaan tersebut adalah Hawk-Eye Innovations dan Mediapro.
Keduanya sudah menyampaikan beberapa informasi antara lain terkait biaya perawatan dan penggunaan VAR.
Azman mengatakan pihaknya saat ini belum mengambil keputusan apa pun karena masih dalam tahap diskusi dan evaluasi.
“Kami akan evaluasi dari segi biaya dan sebagainya apakah akan membeli atau menyewa."
"Kami serahkan kepada Komite Wasit untuk mengevaluasi," kata Azman, dikutip SuperBall.id dari Hmetro.com.my.
Baca Juga: Liga 1 Masih Belum Jelas, Borneo FC Bakal Jadwalkan 4 Laga Uji Coba
"Hawk-Eye Innovations dan Mediapro juga buat (presentasi) setelah final AFC Cup, ketemu Datuk S Sivasundaram selaku Ketua bersama Unit Wasit, dan ada sedikit pembahasan tapi belum final."
“Pada masanya nanti itu memang diperlukan, tapi harus melihat kebutuhan di sini,” tambahnya.
Perlu diketahui bahwa biaya pemasangan VAR di satu stadion dilaporkan bisa mencapai 2,3 miliar rupiah.
Apabila ingin dipasang di semua stadion di kompetisi Liga Malaysia, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai 33 miliar rupiah.
Pasalnya, nantinya akan ada 16 tim yang bakal bersaing di Liga Super Malaysia.
Lantas, bagaimana dengan Liga 1 Indonesia?
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden FIFA Gianni Infantino meminta PSSI mulai berinvestasi sistem VAR di kompetisi Liga 1.
Mengingat biaya operasional yang cukup mahal, FIFA juga dikabarkan meminta pemerintah membantu PSSI.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani Sungkono, Selasa (18/10/2022).
"FIFA memohon dari pemerintah Indonesia membantu PSSI berinvestasi kepada VAR, karena dari situ integritas pertandingan akan semakin meningkat," ucapnya.
Baca Juga: Daftar 10 Klub Terbaik ASEAN di Kompetisi AFC pada 2022, PSM Makassar Masuk 6 Besar
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Hmetro.com.my |
Komentar