SUPERBALL.ID - Pesta olahraga Asia Tenggara atau SEA Games 2023 yang digelar di Kamboja resmi berakhir pada Rabu (17/5/2023).
Hasilnya, Vietnam keluar sebagai juara umum dengan perolehan 359 medali yang terdiri dari 136 emas, 105 perak, dan 118 perunggu.
Thailand menyusul di posisi kedua dengan 312 medali (108 emas, 96 perak, dan 108 perunggu).
Sementara Indonesia kembali menempati posisi ketiga dengan raihan 276 medali (87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu).
Baca Juga: Dua Faktor Timnas U-22 Vietnam Gagal Pertahankan Medali Emas di SEA Games 2023
Yang menjadi kejutan adalah keberhasilan tuan rumah Kamboja bertengger di posisi keempat dengan 282 medali (81-74-127).
Sepanjang keikutsertaan di SEA Games, sebelum 2023, Kamboja termasuk salah satu negara papan bawah dalam perolehan medali.
Bahkan, jumlah raihan emas Kamboja pada empat edisi SEA Games sebelumnya tidak sampai menembus dua digit.
Lantas, apa yang membuat Kamboja bisa mendapat begitu banyak medali hingga berada di posisi keempat?
Alasannya tidak lain karena mereka menggelar cabang olahraga tradisional yang kurang familiar.
Sesuai peraturan SEA Games, Kamboja selaku tuan rumah memang memiliki kewenangan dalam menambahkan cabang olahraga (cabor) yang sekiranya menjadi ladang medali mereka.
Namun dengan catatan tidak menghapus dua cabang utama yang wajib dilombakan, yaitu renang dan atletik.
Oleh sebab itu, Kamboja pun melombakan beberapa cabor tradisional seperti Kun Bokator, Kun Khmer, Arnis, dan Ouk Chaktrang.
Upaya itu cukup berhasil karena Kun Khmer menjadi penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Kamboja.
Kun Khmer menyumbang total 19 medali yang terdiri dari 14 emas, 3 perak, dan 2 perunggu selama SEA Games 2023.
Sementara Kun Bokator menjadi penyumbang medali terbanyak ketiga Kamboja dengan 8 emas, 7 perak, dan 3 perunggu.
Namun, kasus Kamboja panen medali di SEA Games 2023 kemungkinan tidak akan terjadi lagi pada tiga edisi SEA Games berikutnya.
Pasalnya, tiga edisi SEA Games mendatang akan mengurangi penyelenggaraan olahraga 'aneh' dan tradisional.
Sebagai gantinya, olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games akan lebih diutamakan.
Hal itu menyusul amandemen Piagam SEA Sports Federation (SEAGF) yang disepakati negara-negara anggota awal bulan ini.
Presiden Dewan Olimpiade Malaysia (MOM), Tan Sri Mohamad Norza Zakaria, mengatakan 11 negara Asia Tenggara telah sepakat untuk mengurangi jumlah olahraga pilihan di SEA Games Thailand 2025, Malaysia 2027 dan Singapura 2029.
“Piagam diubah pada 4 Mei, mudah-mudahan setelah ini tidak ada lagi hal-hal yang terjadi pada edisi sebelumnya."
"Kategori olahraga yang akan dipilih tuan rumah sudah dikurangi, kami akan fokus pada olahraga Olimpiade dan Asian Games,” kata Norza, dikutip SuperBall.id dari Bernama.
Baca Juga: Bermodal Medali Emas SEA Games, Alfeandra Dewangga Berkeinginan Abroad ke Manchester United
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bernama.com |
Komentar