SUPERBALL.ID - Dua kode keras PSSI mendepak Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia, munculnya direktur baru asal Jeman dan wajah baru PSSI.
Seolah menjawab keinginan Shin Tae-yong meninggalkan Timnas Indonesia usai Piala Asia 2023, PSSI langsung memberi dua kode keras.
Tak tanggung-tanggung, dua kode tersebut bahkan diperlihatkan lewat Kongres Biasa PSSI pada Minggu (28/5/2023) di Jakarta.
Sebelumnya, Shin Tae-yong membeberkan rencana masa depannya di Timnas Indonesia, bahkan tugasnya selesai hanya sampai Piala Asia 2023.
Hal itu diungkapkan langsung Shin Tae-yong dalam wawancara bersama media Korea, Best Eleven, beberapa waktu yang lalu.
"Saya sudah berbicara dengan Ketum PSSI, Erick Thohir. Yang pertama saya harus melakukan apa yang harus saya lakukan," ucap Shin Tae-yong.
"Yakni mempersiapkan tim untuk Piala Asia 2023. Tidak (soal lanjut melatih Timnas Indonesia usai Piala Asia 2023)."
"Saya hanya akan bekerja sampai Piala Asia 2023," imbuhnya saat disinggung perihal kontrak baru bersama Timnas Indonesia.
Pengakuan eks pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia itu tak pelak membuat pecinta sepak bola Tanah Air terkejut.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1 - Gelandang Serang Asal Spanyol Jadi Rekrutan Keempat Persib Bandung
Beragam respons bermunculan, mulai dari potensi siapa pengganti Shin Tae-yong di kursi kepelatihan Timnas Indonesia hingga reaksi PSSI.
Seolah menjawab keinginan yang telah diutarakan Shin Tae-yong, dua kode keras telah dilempar Erick Thohir dan jajaran lewat keputusan yang diambil.
Dua kode yang dimaksud di antaranya, pertama langkah PSSI menunjuk Direktur Teknik (Dirtek) asal Jerman dan Indra Sjafri yang lebih ditonjolkan sebagai wajah baru PSSI.
Direktur Teknik Baru Asal Jerman
Baca Juga: Erick Thohir Kembali Bikin Gebrakan Usai Datangkan Timnas Argentina, Era Baru PSSI?
Keputusan memilih Dirtek asal Jerman ini merupakan buah hasil kerja sama PSSI dengan DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman).
Selain kerja sama dengan Jepang yang tujuannya untuk membantu menangani tim nasional kelompok umur, pemilihan dirtek asal Jerman bukan tanpa alasan.
Menurut Erick, hal itu didasarkan pada ratusan pemain dari Asia yang mampu berkiprah di Liga Jerman.
Meski begitu, langkah PSSI ini bisa menjadi bumerang bagi Shin Tae-yong jika menilik dari gaya dan filosofi bermain yang diusung.
Baca Juga: Sandy Walsh Antusias Sambut Debut Timnas Indonesia di Kampung Kakeknya
Faktor yang dinilai bisa sangat berpengaruh pada performa tim nasional, tak hanya di level senior tetapi juga kelompok umur.
Terlebih gaya bermain Shin Tae-yong pernah membuat Jerman hancur di Piala Dunia 2018, momen itu membuat namanya lebih dikenal seantero dunia.
Wajah Baru Kongres PSSI
Tak lagi Shin Tae-yong, PSSI kini merasa punya jagoan baru sebagai pelatih Timnas Indonesia dan sosok tersebut lebih ditonjolkan dalam Kongres Biasa.
Baca Juga: Keputusan di Tangan Scaloni, PSSI Ogah Janjikan Lionel Messi Tampil Lawan Timnas Indonesia
Indra Sjafri dan skuad Timnas U-23 Indonesia yang diberi panggung luas dalam kongres tersebut pasca meraih medali emas SEA Games 2023.
Indra Sjafri bersama beberapa pemain andalannya ditempatkan pada poster besar dalam Kongres Biasa tersebut.
Tegak berdiri di samping kiri dan kanan Erick Thohir, seolah menunjukkan wajah baru PSSI kini benar-benar ada di tangannya.
Sosoknya terbukti menjadi wajah baru PSSI ketimbang Shin Tae-yong yang selalu bersama para pemain.
Baca Juga: Tantang Argentina, Timnas Indonesia dan Australia Punya Tujuan Berbeda
Bisa jadi SEA Games 2023 merupakan prestasi tertinggi yang dapat diraih timnas saat ini, namun upaya Shin Tae-yong mengangkat derajat Timnas Indonesia patut diperhitungkan.
Mulai dari memoles para pemain, di mana nyaris seluruh anggota skuad Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023 merupakan hasil didikan Shin Tae-yong.
Kemudian sedikit demi sedikit memperbaiki peringkat FIFA Timnas Indonesia, dari yang tadinya di angka 170-an, hingga kini berada di peringkat ke-149 dunia.
Lewat wajah baru PSSI kini, Shin Tae-yong setidaknya memiliki dua alasan mengapa harus segera menyelesaikan tugasnya dan pergi dari Indonesia.
| Editor | : | Ragil Darmawan |
| Sumber | : | PSSI.org, SuperBall.id |
Komentar