SUPERBALL.ID - Liga Arab Saudi tampaknya memiliki itikad untuk menyaingi liga-liga top Eropa dengan mendatangkan sederet bintang sepak bola.
Pamor Liga Arab Saudi sebelumnya sudah naik setelah Al Nassr sukses mendatangkan megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo.
Kini, kompetisi tersebut semakin menjadi perbincangan dunia sepak bola usai sejumlah bintang lain menyusul Ronaldo.
Beberapa klub Liga Arab Saudi selain Al Nassr mampu memikat hati nama-nama besar dari liga-liga top Eropa.
Baca Juga: Momok Timnas Indonesia Sebut Juniornya Layak Susul Cristiano Ronaldo ke Liga Arab Saudi
Sebut saja Al Ittihad yang sukses menggaet dua bintang asal Prancis, Karim Benzema dan N'Golo Kante.
Kemudian Al Hilal yang berhasil mendapatkan jasa dua bintang Liga Inggris, Ruben Neves dan Kalidou Koulibaly.
Ada pula Al Ahli yang belum lama ini merekrut Edouard Mendy dan Roberto Firmino.
Setelah memboyong Ronaldo, Al Nassr juga tidak ketinggalan dengan mendapatkan tanda tangan Marcelo Brozovic.
Gaji menggiurkan menjadi daya tarik yang membuat para bintang tersebut tidak dapat menolak tawaran dari Arab Saudi.
Hal ini pula yang terjadi pada Liga Super China (CSL) ketika menggoda bintang-bintang Eropa beberapa tahun lalu.
Di antaranya Oscar, Carlos Tevez, Ricardo Carvalho, Alexandre Pato hingga John Obi Mikel.
Namun, Liga Super China akhirnya kolaps, dengan klub-klub gulung tikar menyusul kesulitan keuangan.
Berbeda dengan Liga Super China, Liga Arab Saudi dinilai memiliki potensi untuk mengukir kisah sukses.
Hanya saja, mereka masih membutuhkan waktu untuk bisa setara dengan liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, atau Liga Jerman.
Pandangan ini diungkapkan oleh mantan pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak, yang kini menukangi Kuala Lumpur City FC.
"Awalnya, Liga Arab Saudi tampaknya telah merekrut pemain marquee seperti Ronaldo dan Benzema, yang berada di ujung karier mereka."
"Tapi mereka juga telah merekrut pemain seperti Marcelo Brozovic dari Inter Milan yang masih bisa tampil bagus."
"Itu terjadi di China, klub-klub merekrut nama-nama besar dari Eropa untuk membawa sorotan ke CSL."
"Tapi setelah beberapa saat, klub-klub bangkrut karena kesulitan keuangan untuk membayar gaji," kata Hodak, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
Juru taktik asal Kroasia itu menambahkan, "Untuk menjadi liga teratas di dunia, sebuah liga harus berkelanjutan."
"Liga-liga di Eropa telah berdiri selama bertahun-tahun, dan sebagian besar dibangun di atas fondasi keuangan yang kokoh."
"Ini sulit ditiru oleh liga-liga baru dan proses itu akan memakan waktu."
Hodak menilai kedatangan pemain dan pelatih berkelas dari sepak bola Eropa akan membantu pemain lokal berkembang.
Namun, di sisi lain, hal itu juga harus dibarengi dengan keinginan untuk melahirkan talenta lokal yang berkualitas.
Pelatih berusia 52 tahun itu menyebut Jepang sebagai parameter sukses dalam mensinergikan dua hal tersebut.
"Di sinilah kesuksesan J-League," kata Hodak, yang juga merupakan mantan pelatih Timnas U-19 Malaysia.
"Mereka juga memulai dengan superstar yang lebih tua, tetapi mereka berhasil melengkapi mereka dengan talenta lokal yang bagus."
"Klub-klub di J-League terus mengembangkan talenta lokal, dan ini mengurangi ketergantungan pada pemain asing," tambahnya.
Baca Juga: Si Tukang Marah di Al Nassr Berulah Lagi meski Timnya Menang Besar
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar