"Pada Hari Anak ketika saya masih berusia 8 tahun, ayah saya mengatakan bahwa hanya tim nasional yang boleh bermain di stadion ini."
"Hari ini itu tidak terjadi, mereka menggunakan Rajamangala untuk menggelar konser."
"Mereka memperbaiki rumput untuk laga melawan Manchester United, tetapi tim nasional tidak pernah bermain di sana."
"Tidak ada cara untuk berkembang. Itu sangat mendasar,” kata momok Timnas Indonesia di final Piala AFF 2020 itu.
Selain itu, Chanathip juga membahas tentang pembinaan pemain usia muda.
“Kita harus memperhatikan anak-anak. Lebih baik lihat akar rumput," kata pemain berusia 29 tahun itu.
"Mereka tidak punya kesempatan, dia tidak punya 3-4 sepuluh ribu baht, dia tidak punya gaji."
"Mereka tidak bermain, tidak memiliki peluang, harus menekan untuk masuk ke tim besar."
"Jika hanya tim besar yang sukses, sepak bola tidak menyenangkan, tidak ada yang berkembang," lanjut Chanathip.
Baca Juga: Skenario Indonesia Ketemu Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 Wanita 2023
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Thairath.co.th |
Komentar