BOLANAS.COM - Filosofi unik pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang memanggil pemain minim kontribusi dan timnya berada di zona degradasi.
Belakangan pemanggilan pemain timnas Indonesia ala Shin Tae-yong menuai kritikan.
Salah satunya oleh petinggi Borneo FC, Nabil Husein.
Ia menyayangkan tak dipanggilnya pemain Borneo FC, Stefano Lilipaly, ke timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Gimana ya mau bicara tetapi pelatih itu memang unik. Kurang bisa menilai kontribusi pemain," tulis Nabil Husein di media sosialnya.
"Kecuali netizen bicara, baru dia agak panik mungkin canda coach," imbuhnya.
Baca Juga: Demi Timnas Indonesia, Shayne Pattynama Nekat Main Meski Kondisi Fisiknya sedang Tak Baik-baik Saja
Padahal Fano, sapaan akrab Lilipaly, tercatat sebagai pemain lokal paling kontributif di Liga 1 musim ini dengan 6 gol dan 8 assist.
Sebaliknya, Shin Tae-yong justru lebih kepincut pemain yang minim kontribusi di Liga 1.
Uniknya lagi, klub tempat pemain tersebut bernaung terdampar di papan bawah klasemen.
1. Arkhan Fikri
Arkhan Fikri sebenarnya memiliki permainan apik bersama timnas U-23 Indonesia.
Ia bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik di ajang Piala AFF U-23 2023 lalu.
Namun di level klub, Arkhan gagal memberikan kontribusi lebih untuk Arema FC di Liga 1 2023/2024.
Gelandang berusia 18 tahun itu tak mencetak gol ataupun assist dari 11 penampilan bersama Singo Edan.
Arema FC sendiri saat ini menghuni zona degradasi Liga 1 di posisi ke-16 klasemen dengan 13 poin dari 15 laga.
2. Dimas Drajad
Dimas Drajad mengalami fase buruknya sebagai ujung tombak Persikabo 1973 di Liga 1 musim ini.
Penyerang berusia 26 tahun itu belum juga mencetak gol hingga pekan ke-15 Liga 1.
Dari 9 kali dimainkan, Dimas baru bisa mencatatkan dua assist untuk Laskar Padjadjaran.
Persikabo saat ini juga terdampar di peringkat ke-17 klasemen dengan 10 poin.
Nasib lebih buruk dialami Dendy Sulistyawan bersama Bhayangkara FC.
Ia terancam degradasi dari Liga 1 lantaran Bhayangkara FC menjadi juru kunci klasemen.
Tim berjuluk The Guardians itu baru mengumpulkan 6 poin dari 15 pertandingan.
Dendy yang selalu dipanggil Shin Tae-yong ke timnas juga belum bisa mencetak gol.
Penyerang berusia 26 tahun itu hanya mencatatkan dua assist dari 14 penampilan.
Asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto, mengungkapkan Shin Tae-yong tak hanya memandang kontribusi gol pemain di klub.
Menurutnya, pemanggilan pemain-pemain tersebut sesuai dengan filosofi dan game plan coach Shin Tae-yong.
"Dalam memanggil pemain banyak pertimbangan dari coaching staff, karena kami tahu banyak pemain yang tampil sangat baik di kompetisi dan bukan hanya satu atau dua pemain saja," kata Nova Arianto.
"Harus digarisbawahi head coach punya filosofi bermain dan pastinya akan berbeda dengan di klub karena pemain yang dipanggil akan disesuaikan dengan game plan yang akan disusun menghadapi Brunei Darussalam," tambahnya.
Tak hanya urusan performa, tim pelatih juga menyoroti perilaku pemain saat latihan di tim nasional.
"Pastinya semua pemain selalu dilihat dan dipantau bukan hanya di kompetisi tetapi bagaimana mereka di latihan saat bersama tim nasional termasuk attitude mereka di luar lapangan," tutur Nova Arianto.
"Head coach kami pastinya sudah melihat semua karakter pemain yang pernah dipanggil di tim nasional baik di senior sampai di level timnas U-20 dan itu pastinya menjadi pertimbangan besar dalam memanggil pemain," pungkasnya.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Komentar