Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Achsanul Qosasi Tersangka Korupsi, Putrinya Pernah Digadang-gadang Jadi Sekjen PSSI

By Eko Isdiyanto - Jumat, 3 November 2023 | 21:56 WIB
Presiden Madura United yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi ditetapkan sebagai tersangka korupsi kasus BTS 4G. Dia diduga menerima uang kurang lebih Rp40 miliar.
Istimewa
Presiden Madura United yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi ditetapkan sebagai tersangka korupsi kasus BTS 4G. Dia diduga menerima uang kurang lebih Rp40 miliar.

SUPERBALL.ID - Serba-serbi sosok Acshanul Qosasi, Presiden Madura United tersangka korupsi BTS 4G sempat memunculkan calon Sekjen PSSI yakni anaknya sendiri.

Achsanul Qosasi diduga turut menerima dana proyek menara BTS 4G senilai Rp 40 miliar dan kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.

Sosok yang juga menjabat sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini ditetapkan sebagai salah satu tersangka pada Jumat (3/11/2023).

Lewat putusan Kejaksaan Agung (Kejagung), disampaikan bahwa bukti yang didapat sudah cukup untuk menaikkan status Presiden Madura United menjadi tersangka.

Qosasi pun mendapat masa perpanjangan penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba di Jakarta Pusat guna penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: Begini Reaksi Fans Vietnam Lihat Aksi Brutal Nguyen Hong Phuc dan Seruan Indonesia Mundur dari Piala AFF

Profil Achsanul Qosasi

Achsanul Qosasi putra asli Madura, lahir di Sumenep pada 10 Januari 1966, menjabat anggota II BPK sejak Oktober 2017.

Kariernya di belantika tatanan negara dimulai menjadi Direktur Bank Swasta Nasional pada 2004, berlanjut pada 2006.

Sosoknya merupakan peraih pendidikan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila dan Magister dari Jose Rizal University, Filipina.

Achsanul juga sempat menempati posisi penting dalam partai politik sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat dan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI.

Baca Juga: Piala AFF Bakal Mati Ditinggal Indonesia, Gara-gara Pemain Vietnam

Sebelum menempati posisi dalam lembaga negara pada 2014, tepatnya sebagai anggota IV BPK kemudian pada 2017 naik menjadi anggota III.

Karier Sepak Bola

Di tahun 2007, Achsanul Qosasi didapuk sebagai Bendahara PSSI dan jabatan itu diemban hingga tahun 2011.

Jauh sebelum itu, Qosasi juga pernah ditunjuk sebagai Ketua Umum Persija Selatan medio 2000-2013, sebelum merambah ke level tinggi.

Tepatnya pada 2016, di mana status Achsanul Qosasi berubah menjadi presiden salah satu klub besar di wilayah timur Indonesia.

Baca Juga: Khawatir Berujung Sanksi FIFA, Sejumlah Klub Liga 1 Sesalkan Rekomendasi Pembekuan Sepak Bola

Menariknya, klub tersebut juga berasal dari kota kelahiran Achsanul, Madura United, jabatan yang diemban hingga saat ini.

Putri Achsanul Qosasi

Achsanul Qosasi memiliki seorang putri yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB), Annisa Zhafarina Qosasi.

Sebelumnya Anissa Zhafarina lebih dulu menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) dan wakil Presiden Madura United sejak tahun 2018.

Sosok yang sempat disebut-sebut sebagai calon Sekjen PSSI pengganti Ratu Tisha yang baru saja mundur dari jabatan itu pada 2020 lalu.

Baca Juga: Menang Besar di Laga Perdana Liga 1, Presiden Madura United Sampaikan Pesan Penting

Saat itu usia Anissa masih 24 tahun dan menjabat sebagai Wakil Presiden Madura United, namun disebut sudah memiliki karier mantap dalam sepak bola.

Anissa saat itu dikabarkan dalam proses sertifikasi dari UEFA, meski begitu Achsanul Qosasi justru terkejut saat nama sang anak sebagai calon Sekjen PSSI.

Akan tetapi sebagai seorang ayah, Qosasi jelas akan memberi dukungan penuh atas isu yang merebak soal putrinya sebagai calon Sekjen PSSI.

"Nisa itu mencintai sepak bola, karena sejak kecil dia saya bawa ke lapangan dan stadion," ucap Achsanul.

"Bahkan, sejak dalam kandungan sudah sering saya ajak nonton Liga Dunhill (1994) yang kala itu dijuarai Persib Bandung."

"Nisa tidak harus jadi sekjen, tidak harus juga menjadi orang penting di PSSI."

"Biar saja doa berproses demi kematangan dan kedewasaan dia dalam menyongsong karier dan masa depan di bidang apapun yang dia sukai."

"Saya pribadi mendukung langkahnya. Isu tentang sekjen yang memunculkan namanya silakan dikritik dengan masukan yang baik, saya tidak mau terlibat," imbuhnya.


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X