Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Rajinnya Proyek Naturalisasi Makan Anggaran Berapa? Eks PSSI Bongkar Ini

By Eko Isdiyanto - Minggu, 10 Desember 2023 | 21:43 WIB
Pemain naturalisasi timnas Indonesia, Justin Hubner, sedang berfoto di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, Grogol, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain naturalisasi timnas Indonesia, Justin Hubner, sedang berfoto di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, Grogol, Jakarta, Rabu (6/12/2023).

SUPERBALL.ID - Anggaran naturalisasi tengah menjadi perbincangan hangat saat ini, rajinnya PSSI menggaet pemain keturunan munculkan tanda tanya besar.

Pasalnya, dalam kurun satu tahun terakhir PSSI sudah melakukan sejumlah agenda naturalisasi terhadap pemain keturunan Indonesia.

Di antaranya Sandy Walsh, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick dan yang paling teranyar Justin Hubner.

Eks anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, jadi salah satu sosok penting di balik terwujudnya proses naturalisasi para pemain itu.

Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak yang mempertanyakan anggaran yang dikeluarkan untuk melakukan naturalisasi pemain.

Baca Juga: Tabiat Netizen Indonesia Dibongkar, Ragnar Oeratmangoen Curhat Begini ke Media Belanda

Hasani Abdulgani tak menampik jika isu soal anggaran ini memang banyak dipertanyakan, bahkan dinilai sebagai langkah pemborosan.

Mengingat cukup banyaknya pemain yang dinaturalisasi dan menjadi sentimen yang cukup sensitif jika tidak segera diklarifikasi.

Karena perihal naturalisasi ini memunculkan prasangka dan dugaan bahwa ini hanyalah proyek federasi untuk menyerap anggaran.

Sementara Hasani Abdulgani sempat menyinggung soal pemain Brasil yang bakal didatangkan pada 2020 lalu untuk dinaturalisasi.

Baca Juga: Makanan Khas Indonesia Pertama yang Langsung Disikat Justin Hubner Usai Jadi WNI

Pada momen itu disebutkan bahwa ada anggaran miliaran rupiah yang harus dikeluarkan federasi untuk menaturalisasi lima pemain Brasil.

"Kebetulan saya yang mengurus naturalisasi ini, jadi saya tahu persis anggaran yang dikeluarkan," ucap Hasani Abdulgani seperti dikutip dari BolaSport.com.

"Apakah ini dampak publik memikirkan kalau masalah naturalisasi yang selama ini dikenal selalu menjadi proyek di federasi?"

"Apakah ini yang dimaksud, seakan-akan setiap ada naturalisasi itu ada dampak pemborosan dana?"

Baca Juga: Reaksi Netizen Soal Anggota DPR Bilang Tarkam Lebih Penting Ketimbang Naturalisasi

"Karena pernah ada kasus di tahun 2020 pada saat kita ingin membawa lima pemain Brasil."

"Saat itu sempat terlempar atau masyarakat tahu ada anggaran miliaran untuk membawa pemain-pemain ini," imbuhnya.

Seolah tak mau spekulasi yang muncul semakin liar, Hasani pun memastikan bahwa selama ia menjalankan tugasnya soal naturalisasi.

Hasani menegaskan jika seluruh proses naturalisasi yang ia pegang tidak menyerap anggaran.

Baca Juga: Harapan Justin Hubner usai Jadi WNI, Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 dan Bersinar di Piala Asia 2023

Menurutnya berdasarkan peraturan yang ada dikatakan bahwa seorang pemain jika dipanggil tim nasional tidak dibayar.

Sebagai kewajiban dari bentuk kesepakatan dengan klub, pemain justru akan mendapatkan bonus karena dipanggil memperkuat tim nasional.

"Jujur, sejak saya mendapatkan tugas mengurus pemain-pemain naturalisasi di era sekarang," ujarnya.

"Yang lima pemain sudah terdaftar ditambah Justin Hubner yang sedang kita bahas ini plus Nathan Tjoe-A-On dan Jay Idzes."

"Tidak ada anggaran yang kita keluarkan untuk pemain."

"Karena menurut peraturan yang ada, setiap pemain yang dipanggil untuk Timnas itu tidak dibayar."

"Itu adalah kewajiban seorang pemain di saat menandatangani kesepakatan dengan klub."

"Kalau dia dipanggil oleh tim negaranya, klub harus melepas."

"Hubungannya kontrak dia itu akan menjadi perhatian atau ada kenaikan bonus dari klubnya kalau si pemain tersebut menjadi pemain timnas," imbuhnya.

 


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X