Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Senasib Timnas Indonesia, Malaysia Dikritik Sang Legenda Perihal Bertaburnya Pemain Naturalisasi

By M Hadi Fathoni - Minggu, 31 Desember 2023 | 16:11 WIB
Skuad Timnas Malaysia menjalani persiapan jelang Piala Asia 2023.
BERNAMA.COM/NST.COM.MY
Skuad Timnas Malaysia menjalani persiapan jelang Piala Asia 2023.

SUPERBALL.ID - Legenda sepak bola Malaysia, Khalid Jamlus, tak habis pikir melihat Skuad Harimau Malaya bertabur pemain naturalisasi.

Beberapa waktu lalu, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) merilis daftar 26 pemain Harimau Malaya untuk Piala Asia 2023.

Seperti biasa, skuad besutan Kim Pan-gon tersebut bertabur nama-nama pemain naturalisasi.

Dari 26 nama yang dipanggil Kim Pan-gon, terdapat 13 pemain berstatus naturalisasi atau keturunan.

Ke-13 pemain tersebut adalah Stuart Wilkin, Darren Lok, Endrick dos Santos, Matthew Davies, La Vere Corbin-Ong, Mohamadou Sumareh, Brendan Gan, Natxo Insa, Daniel Ting, Paulo Josue, Romel Morales, Dion Cools, dan Junior Eldstal.

Namun, Kim Pan-gon juga tak melupakan para pemain lokal Negeri Jiran.

Pemain-pemain seperti Safawi Rasyid, Arif Aiman, Syihan Hazmi, dan Faisal Halim masih tetap mendapat tempatnya.

Hal ini langsung mencuri perhatian dari salah satu legenda sepak bola Tanah Melayu yakni Khalid Jamlus.

Eks penyerang Malaysia tersebut mengatakan bahwa pemain naturalisasi memang penting.

Baca Juga: Seabrek Pemain Abroad Eropa Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Media Vietnam: Ngimpi!

Mereka diharapkan bisa menaikkan kualitas permainan dari Harimau Malaya.

"Saya harap kehadiran naturalisasi bisa menambah kekuatan tim ini," ucap Khalid, dikutip SuperBall.id dari Harian Metro.

"Mungkin dua kali lipat lebih baik dari pemain lokal."

"Mereka juga mungkin bisa menaikkan kualitas timnas," jelasnya.

Akan tetapi, nampaknya Khalid tak cukup senang dengan naturalisasi saat ini.

Hal itu dikarenakan menurutnya para pemain naturalisasi memiliki keahlian yang tak jauh berbeda dengan pemain lokal Malaysia.

Oleh karenanya, ia mempertanyakan mengapa ada begitu banyak pemain naturalisasi di skuad Kim Pan-gon.

"Tapi, sekarang kualitas keduanya kurang lebih sama saja," tambahnya.

Lebih lanjut, pria berusia 46 tahun itu mengatakan bahwa saat ini kemampuan pemain lokal sudah berkembang pesat.

Baca Juga: Piala Asia 2023 - Vietnam Merasa Ditipu, Dokter Jenius Kebanggan Merapat ke Timnas Indonesia

Keadaan itu jelas berbeda dengan situasi Harimau Malaya saat dirinya masih bermain dahulu.

Ia pun berharap pemain lokal bisa mendapat kesempatan di tim utama timnas pada masa yang akan datang.

Ke depannya, harapan Khalid adalah jumlah naturalisasi sedikit dikurangi.

"Pemain lokal kita lebih baik dibandung dahulu."

"Jadi, semoga mereka bisa diberi peluang untuk bermain dan menunjukkan aksinya."

"Sekarang naturalisasi memenuhi sepak bola, nantinya masa depan pemain tidak ada," tutupnya.

Hal ini jelas tak jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh Timnas Indonesia.

Sebagai informasi, saat ini Skuad Garuda memiliki setidaknya sembilan pemain naturalisasi dan keturunan.

Pemain-pemain tersebut adalah Jordi Amat, Marc Klok, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Justin Hubner, Rafael Struick, Elkan Baggott, dan Jay Idzes.

Baca Juga: Vietnam Ketar-ketir, Dokter Jenius yang Mereka Banggakan Malah Gabung Timnas Indonesia

Ke depannya, PSSI juga berencana menambah nama-nama naturalisasi lagi yang siap membela Timnas Indonesia.

Terdapat nama Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Cyrus Margono, Nathan Tjoe-A-On, Maarten Paes, Kevin Diks, yang dikabarkan sebentar lagi membela tim berlambang garuda di dada.

Aksi PSSI itu pun mendapat banyak kritik dari sejumlah legenda Indonesia.

Salah satu legenda sepak bola Tanah Air yang sangat vokal mengkritik hal ini adalah Fakhri Husaini.


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : Harian Metro

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X