SUPERBALL.ID - Timnas Irak akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia di babak penyisihan grup Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar.
Kedua tim tergabung di Grup D bersama Jepang dan Vietnam.
Duel Timnas Indonesia versus Irak akan digelar di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Senin (15/1/2024).
Di atas kertas, Irak lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan tersebut dibandingkan dengan Indonesia.
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Gelandang Irak Simpan Ketakutan Besar terhadap Timnas Indonesia
Juara Piala Asia 2007 itu datang ke Qatar dengan kepercayaan diri tinggi usai memenangi Piala Teluk Arab tahun lalu.
Di samping itu, Singa Mesopotamia juga hanya kalah sekali dalam delapan pertandingan terakhir.
Empat kemenangan diraih Irak dalam 8 laga tersebut, termasuk membantai Indonesia 5-1 di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari segi peringkat, posisi Irak juga berada jauh di atas Indonesia yaitu urutan 63 dunia berbanding 146.
Lantas, apa yang menjadi kekuatan utama skuad besutan Jesus Casas itu pada Piala Asia 2023 kali ini?
Menjelang laga kontra Indonesia, kekuatan Irak di Piala Asia dibeberkan oleh gelandang mereka, Bashar Resan.
Menurut pemain Qatar SC itu, kolektivitas menjadi sumber kekuatan yang paling penting bagi timnya.
Semangat solidaritas dan chemistry antarpemain membuat Irak tampil menonjol di Piala Teluk Arab tahun lalu.
"Kolektif adalah sumber kekuatan Irak yang paling penting," kata Bashar, dikutip SuperBall.id dari Winwin.
"Tim ini terorganisir dengan baik, baik dalam bertahan maupun menyerang, inilah yang membuat kami menonjol di Piala Teluk."
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Pelatih Irak Ketar-ketir Jelang Melawan Timnas Indonesia
"Semua orang bersaing sebagai satu kesatuan."
"Keterhubungan antarpemain dan semangat solidaritas juga dianggap sebagai sumber kekuatan yang memotivasi kami untuk meraih kemenangan," tambahnya.
Bashar Resan masuk dalam daftar 26 pemain yang dipanggil Jesus Casas untuk mengikuti Piala Asia 2023.
Ia termasuk di antara pemain berpengalaman dengan mencatatkan 51 penampilan bersama tim nasional.
Pemain berusia 27 tahun itu bertekad menulis lembaran baru dalam sejarah Irak setelah menjuarai Piala Asia 2007.
"Piala Asia 2007 akan terus diingat oleh banyak generasi karena merupakan kegembiraan yang luar biasa dan sangat istimewa."
"Pencapaian bersejarah itu bisa terulang kembali, saya rasa tidak ada yang menganggap Irak saat itu sebagai juara Piala Asia, bahkan tim Qatar pada 2019 pun mengalami situasi serupa."
"Sebagian besar level tim di Piala Asia saling berdekatan, kecuali tim Jepang, Korea Selatan, dan Australia."
"Namun, tim terkuat tidak selalu mencapai final."
"Saya berharap staf pelatih tim Irak sukses dalam membangun skuad yang paling cocok untuk pertandingan mendatang," ucapnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | winwin.com |
Komentar