Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Disingkirkan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Media Vietnam Soroti Kualitas Liga

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 22 Januari 2024 | 20:44 WIB
Bek Timnas Vietnam, Nguyen Thanh Bin, kecewa usai melakukan pelanggaran yang berbuah penalti untuk kemenangan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.
VNEXPRESS.NET/LAM THOA
Bek Timnas Vietnam, Nguyen Thanh Bin, kecewa usai melakukan pelanggaran yang berbuah penalti untuk kemenangan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.

SUPERBALL.ID - Kekalahan dari Timnas Indonesia baru-baru ini mengakhiri ambisi Timnas Vietnam untuk lolos dari babak penyisihan grup di Piala Asia 2023.

Skuad besutan Philippe Troussier itu sudah dipastikan tersingkir meski masih menyisakan satu pertandingan.

Bahkan, Vietnam sudah dipastikan menjadi juru kunci di Grup D lantaran kalah head-to-head dari Jepang dan Indonesia.

Kegagalan total Vietnam di turnamen sepak bola terbesar di Asia itu menuai banyak kritik dari para penggemar.

Baca Juga: Melesat 11 Peringkat di Ranking FIFA, Thailand Kian Dekat Rebut Posisi Tim Terbaik ASEAN dari Vietnam

Ketika kritik lebih banyak ditujukan kepada pelatih dan pemain, media Vietnam justru memiliki pandangan berbeda.

Media lokal Zing News justru menyoroti kualitas kompetisi domestik menjadi salah satu akar masalah tim nasionalnya.

Masalah pertama yang disoroti oleh Zing News adalah penurunan jumlah gol di Liga Vietnam dalam beberapa musim terakhir.

Pada musim 2019, Liga Vietnam mencatatkan 2,89 gol per pertandingan.

Statistik terbaru menurun tajam menjadi 2,42 gol per pertandingan pada musim 2022 dan 2,37 gol per pertandingan pada musim 2023.

"Itu menunjukkan kompetisi tidak lagi banyak mencetak gol, daya serang tim-tim semakin menurun dan jelas tak lagi menjadi lahan bagus untuk melahirkan penyerang-penyerang papan atas," tulis Zing News.

Memburuknya situasi keuangan juga dinilai membuat Liga Vietnam tidak mampu mendatangkan pemain asing berkualitas.

Alhasil, Liga Vietnam hanya dihuni oleh pemain-pemain asing kelas dua.

Adapun para pemain asing kelas satu lebih tertarik ke liga yang lebih kaya seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

"Memburuknya kualitas dan keuangan yang tidak berkelanjutan juga membuat Liga Vietnam tidak berdaya mendatangkan pemain asing berkualitas."

Baca Juga: Citra Vietnam Runtuh di Korea, Media Lokal Beri Pujian Timnas Indonesia: Cepat, Kuat dan Umpan-umpannya Halus

"Nama-nama dengan kualitas lebih baik semuanya telah terpikat ke Thailand, Malaysia atau Indonesia, yang memiliki kualitas lebih baik dan lebih kaya," tulis Zing News.

Semua faktor tersebut pada akhirnya membuat Liga Vietnam menjadi tidak menarik lagi di mata para penggemar.

Hal ini kian dibuktikan dengan jumlah penonton per pertandingan di Liga Vietnam yang tergolong sedikit.

"Situasi yang semakin suram tentu saja membuat para penggemar tak lagi tertarik dengan Liga Vietnam."

"Tahun 2019 yang mengesankan mencatatkan rata-rata 7.450 penonton per pertandingan."

"Jumlah penonton Liga Vietnam 2022 hanya 5.769 orang per pertandingan, naik tipis menjadi 6.852 orang per pertandingan pada musim lalu," tulis Zing News.

Zing News juga menyoroti prestasi wakil Liga Vietnam di kompetisi antarklub Asia yang cenderung menurun.

"Tiga wakil Vietnam terbaru yang mengikuti Liga Champions Asia, Viettel, HAGL dan Hanoi FC, semuanya gagal lolos babak penyisihan grup."

"Sebaliknya, wakil Thailand rutin berpartisipasi di babak sistem gugur."

"Bahkan Malaysia punya wakil di babak gugur, yakni Johor Darul Ta'zim pada 2022," lanjut Zing News.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Znews.vn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X