"Phuong juga banyak berbagi."
"Bagaimanapun, terkadang pemain Vietnam tidak lebih lemah dari mereka, tapi kepercayaan diri saya sedikit lebih rendah dibandingkan saat saya di Vietnam," imbuhnya.
Penyesalan pun diungkap oleh Van Toan, terlepas dari dirinya yang memang jarang mendapat kesempatan bermain bersama Seoul E-Land.
Keputusannya untuk bermain aman tanpa membuat kesalahan dinilai sebagai keputusan yang keliru dan tidak seharusnya ia lakukan.
Van Toan masih merasa sebagai bintang besar dari Vietnam, padahal di Korea sosoknya bukan siapa-siapa dan hanya pemain biasa.
"Di Vietnam, saya bisa melakukan segalanya dengan percaya diri dan nyaman, saya tidak takut melakukan kesalahan," ujar Van Toan.
"Tapi ketika saya ke sana, saya lebih perfeksionis, saya sangat takut membuat kesalahan, saya bermain seaman mungkin."
"Itulah yang membuat saya sedikit menyesal."
"Saya rasa itu juga pelajaran saya, lagipula ini lingkungan baru, bertemu pemain baru, pelatih baru, lingkungan berbeda."
"Saya pikir orang-orang Vietnam bagus seperti itu, jadi itu membuat saya merasa lebih percaya diri dibandingkan saat berkompetisi di dalam negeri."
"Saya pikir ini adalah pengalaman yang ingin saya bagikan kepada semua orang di Vietnam."
"Jika para pemain ingin pergi ke luar negeri, saya harap ini bisa dijadikan pelajaran agar semua orang bisa tampil lebih baik di masa depan," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar