"Raksasa sepak bola Afrika ditantang oleh tim yang sebelumnya dianggap tidak signifikan seperti Guinea Ekuatorial, Mali, dan Kongo."
“Tim-tim ini telah membuat kemajuan luar biasa untuk bisa melawan tim-tim seperti Nigeria, Maroko, Pantai Gading dan Senegal,” tambahnya.
Faithal menambahkan bahwa media Afrika juga memainkan peran penting dalam membantu tim nasional mereka.
Dalam aspek ini, FAM dinilai harus belajar menerima kritik daripada menghindari media Malaysia.
Baca Juga: Batal Lawan Timnas U-23 Indonesia, Malaysia Tunggu Konfirmasi Negara Lain untuk Uji Tanding
“Media Malaysia dapat memainkan peran besar dalam perkembangan sepak bola, seperti halnya media di Afrika."
"Wartawan mereka membantu negara mereka dalam pembangunan akar rumput, kemajuan tim nasional, dan mereka bahkan menyerukan korupsi (seperti di Nigeria dan Ghana)."
“FAM perlu belajar untuk menganggapnya sebagai kritik yang membangun dari media atau bahkan pemerhati olahraga karena ini akan membantu mereka untuk memajukan sepakbola nasional,” kata Faithal.
Sebelumnya, Faithal juga meminta FAM belajar dari kesuksesan sejumlah negara di Piala Asia 2023 belum lama ini.
Termasuk dua wakil Asia Tenggara yang berhasil lolos ke babak 16 besar yakni Timnas Indonesia dan Thailand.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar