SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia diminta belajar dari negara-negara di Afrika usai tersingkir di babak penyisihan grup Piala Asia 2023.
Permintaan tersebut disampaikan oleh pengamat sepak bola asal Malaysia, Dr Faithal Hassan.
Ia meminta Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk belajar satu atau dua hal dari negara-negara Afrika.
Faithal mengaku terkesan dengan beberapa tim baru di turnamen Piala Afrika 2023 baru-baru ini.
Baca Juga: Peringkat Malaysia Anjlok di Ranking FIFA, Reaksi Fans: Untungnya Imbang Lawan Korea Selatan
Ia memuji tim-tim seperti Guinea Ekuatorial, Mali dan Kongo yang tampil mengesankan meski tidak berstatus unggulan.
Selain itu, negara-negara Afrika kini lebih cenderung mengandalkan pelatih lokal setelah puluhan tahun bergantung pada pelatih asing.
Mereka juga membangun ekosistem yang berkembang di bidang olahraga profesional yang menghasilkan bakat mereka sendiri.
Faithal merasa hal ini seharusnya terjadi di Malaysia, khususnya di sepak bola.
“Malaysia bisa mengikuti apa yang terlihat di Piala Afrika 2023," kata Faithal, dikutip SuperBall.id dari Nst.com.my.
"Raksasa sepak bola Afrika ditantang oleh tim yang sebelumnya dianggap tidak signifikan seperti Guinea Ekuatorial, Mali, dan Kongo."
“Tim-tim ini telah membuat kemajuan luar biasa untuk bisa melawan tim-tim seperti Nigeria, Maroko, Pantai Gading dan Senegal,” tambahnya.
Faithal menambahkan bahwa media Afrika juga memainkan peran penting dalam membantu tim nasional mereka.
Dalam aspek ini, FAM dinilai harus belajar menerima kritik daripada menghindari media Malaysia.
Baca Juga: Batal Lawan Timnas U-23 Indonesia, Malaysia Tunggu Konfirmasi Negara Lain untuk Uji Tanding
“Media Malaysia dapat memainkan peran besar dalam perkembangan sepak bola, seperti halnya media di Afrika."
"Wartawan mereka membantu negara mereka dalam pembangunan akar rumput, kemajuan tim nasional, dan mereka bahkan menyerukan korupsi (seperti di Nigeria dan Ghana)."
“FAM perlu belajar untuk menganggapnya sebagai kritik yang membangun dari media atau bahkan pemerhati olahraga karena ini akan membantu mereka untuk memajukan sepakbola nasional,” kata Faithal.
Sebelumnya, Faithal juga meminta FAM belajar dari kesuksesan sejumlah negara di Piala Asia 2023 belum lama ini.
Termasuk dua wakil Asia Tenggara yang berhasil lolos ke babak 16 besar yakni Timnas Indonesia dan Thailand.
“Perkembangan sepak bola Asia semakin berkembang, seperti yang ditunjukkan oleh Yordania, Thailand, dan Indonesia pada Piala Asia."
“Selain bantuan pemain naturalisasi, negara-negara ini menjalankan program pengembangan sepak bola yang baik."
“Sebelumnya, kita hanya melihat negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Arab Saudi mendominasi sepak bola Asia."
"Namun sekarang negara-negara lain juga mulai melakukan terobosan,” kata Wakil Dekan di Universiti Malaya itu.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar