SUPERBALL.ID - Philippe Troussier secara terang-terangan mengakui kualitas para pemainnya di Timnas Vietnam masih berada di kelas bawah.
Baru-baru ini, pelatih asal Prancis itu tengah mengembara ke sejumlah negara.
Ia mulai banyak menemui para pemain Vietnam yang berkarier di luar negeri.
Yang terbaru, ia mengunjungi Nguyen Cong Phuong di Jepang.
Bomber berusia 29 tahun itu kini membela klub kasta kedua Liga Jepang yakni Yokohama FC.
Agenda ini dilakukan oleh Troussier untuk memperkuat fondasi timnya.
Seperti diketahui, The Golden Star Warriors akan bertarung dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Nantinya, Pasukan Bintang Emas akan berhadapan dengan Timnas Indonesia dalam dua laga.
Jelas duel kontra Skuad Garuda menjadi penting bagi Troussier.
Baca Juga: Salah Perspektif Publik Vietnam soal Sepak Bola, Troussier: Saya Harus Mengubah Segalanya!
Sebab ada tiga faktor penting mengapa mereka harus menaklukkan tim besutan Shin Tae-yong.
Vietnam harus menjaga gengsi mereka dari sang rival abadi.
Lalu, kemenangan atas Indonesia juga akan membawa mereka menuju putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara untuk Troussier, ia harus membawa anak asuhnya meraih 6 poin agar posisinya sebagai pelatih kepala aman.
Oleh karenanya, ia akan membangun tim yang kuat dan bisa menaklukkan Asnawi Mangkualam dkk.
Baru-baru ini, Troussier justru melemparkan komentar pedas untuk anak asuhnya.
Nakhoda berusia 68 tahun itu seakan-akan mencari masalah dengan penggemar sendiri.
Ia membeberkan rencananya jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia.
Pada laga mendatang, Troussier tak ingin anak asuhnya bermain mengandalkan kemampuan individu.
Baca Juga: Fisik Kuat dan Cepat Kriteria Vietnam, Troussier: Itu Sepak Bola apa Judo?
Hal itu dikarenakan kemampuan Nguyen Quang Hai dkk dirasa masih kelas bawah.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa anak asuhnya memiliki kelemahan dalam hal kekuatan fisik.
Lemahnya fisik juga tak bisa mendorong pemain untuk mengandalkan kemampuan individu mereka.
"Bagi saya, strategi yang mengandalkan individu tidaklah cukup,” ucap Troussier, dikutip SuperBall.id dari Bongda.
"Alasannya, pemain Vietnam berada di level bawah karena kurangnya kemampuan, pengalaman, dan kekuatan fisik," jelasnya.
Dengan pertimbangan tersebut, ia kini sudah meracik taktik yang cocok untuk timnya.
Hanya saja, tak mungkin bagi Troussier mengungkapkan taktiknya tersebut ke publik.
Ia hanya meminta anak asuhnya untuk bermain secara kolektif nantinya.
"Oleh karena itu, saya memilih strategi berdasarkan tim."
Baca Juga: Pelatih Baru Filipina Remehkan Timnas Indonesia, Cuma Anggap Irak dan Vietnam
"Saya meminta para pemain untuk bekerja sebagai tim," lanjutnya.
Sebagai informasi, duel perdana antara Vietnam dan Indonesia akan berlangsung di markas besar Skuad Garuda.
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, akan menjadi venue pertandingan pertama yang berlangsung pada 21 Maret 2024.
Berselang lima hari kemudian, tepatnya 26 Maret, giliran Golden Star Warriors menyambut Tim Merah Putih di Stadion My Dinh, Hanoi.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | bongda.com.vn |
Komentar