SUPERBALL.ID - Piala Eropa 2024 mungkin akan mengalami perubahan besar dalam penggunaan teknologi offside, menurut laporan terbaru.
Perusahaan Belanda Ballinno telah mengajukan gugatan terhadap Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dan mitranya Kinexon.
Menurut SportBible.com, UEFA digugat karena menggunakan teknologi deteksi offside secara ilegal pada sistem VAR.
Gugatan terhadap UEFA dilayangkan kurang dari sebulan sebelum Piala Eropa 2024 dimulai di Jerman.
Baca Juga: Nyaris Kepala 4, Ini Alasan Ronaldo Masih Dipanggil ke Timnas Portugal untuk Piala Eropa 2024
Ballinno mengklaim telah mematenkan teknologi deteksi offside tersebut pada tahun 2011.
Mereka pun mengklaim telah memunculkan ide untuk memasang chip pada bola.
Chip dipasang untuk mengirimkan sinyal ke headset yang dipakai wasit saat pemain berada dalam posisi offside.
Chip ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi hingga 500 gerakan per detik dan juga akan membantu dalam insiden penalti.
Namun, Ballinno telah mengajukan gugatan pelanggaran paten terhadap UEFA dan Kinexon atas teknologi tersebut.
Setelah permohonan diajukan pada 18 April, sidang akan berlangsung pada 3 Juni di Hamburg, Jerman.
Jika pengadilan menyetujui gugatan Ballinno, UEFA mungkin harus menghapus VAR dari Piala Eropa 2024.
Sidang akan diawasi oleh tiga hakim, meskipun UEFA bersikap santai mengenai masalah ini.
"Kami tidak bisa mengomentari masalah litigasi yang sedang berlangsung."
"Namun UEFA tidak terlalu ambil pusing dengan gugatan Ballinno," ujar perwakilan UEFA, dikutip SuperBall.id dari Thesun.co.uk.
Baca Juga: Pelatih Baru Portugal Ungkap Masa Depan Cristiano Ronaldo di Timnas
Ia juga menambahkan bahwa ia yakin status VAR untuk Piala Eropa 2024 tidak akan terpengaruh apa pun hasilnya.
Gugatan Ballinno terjadi di tengah penerapan VAR yang kontroversial di Liga Inggris.
Pada pertengahan bulan ini, Wolves mengusulkan agar VAR berhenti digunakan pada musim depan.
Jika setidaknya 14 dari 20 klub Liga Inggris memberikan suara setuju pada pertemuan awal Juni, usulan tersebut akan diterapkan.
Pada April lalu, klub-klub Liga Inggris memilih untuk mengadopsi teknologi deteksi offside semi-otomatis (SAOT) musim depan.
Teknologi ini pertama kali digunakan pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Teknologi tersebut mendapat banyak pujian dari para penggemar karena efektivitasnya.
Ini membantu mengurangi waktu pengambilan keputusan wasit menjadi 30 detik.
Liga Italia juga sudah menerapkan SAOT.
Sementara pada musim lalu, Liga Inggris dan UEFA masih menggunakan teknologi deteksi offside VAR.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar