SUPERBALL.ID - Pemain keturunan Vietnam di luar negeri jelek-jelek semua, niat ikut-ikutan Indonesia malah jadi pusing sendiri.
Publik Vietnam tengah ketir-ketir sepak bola level tim nasional mereka semakin tertinggal dari pesaing utama di wilayah ASEAN, Thailand dan Indonesia.
Karena kekhawatiran itu, alternatif naturalisasi pun dinilai sebagai opsi yang bijak bagi Vietnam agar tidak semakin tertinggal.
"Kekuatan Timnas Vietnam semakin berkurang hingga memunculkan risiko tertinggal dari Thailand dan Indonesia tanpa sumber daya baru," tulis Soha.vn.
Naturalisasi pemain dianggap sebagai salah satu solusi, namun Vietnam dihadapkan masalah besar jika ingin menerapkan program tersebut.
Mulai dari syarat naturalisasi pemain asing yang harus tinggal selama 5 tahun di Vietnam dengan kualifikasi profesional yang sudah diverifikasi.
Hal ini merujuk pada isu pemain asing asal Brasil, Rafaelson, yang disebut sudah mengajukan permohonan naturalisasi lewat klubnya, Nam Dinh FC.
Kemudian masalah besar selanjutnya, ketersediaan pemain keturunan Vietnam di luar negeri yang dianggap jelek semua.
Ya, hal ini bahkan diakui salah satu pejabat di Liga Vietnam (V.League) yang menyebut Vietnam tak punya pemain keturunan bagus di luar negeri.
Baca Juga: Karma Bek Vietnam Doan Van Hau Musuh Masyarakat Indonesia, Mulai Halu
Pejabat tersebut blak-blakan, kualitas pemain keturunan Vietnam di luar negeri saat ini buruk dan jika ada yang berprestasi masih jauh dari harapan.
Ia mengaku pihaknya tak sanggup menjangkau harga yang dipatok sang pemain untuk bisa mendapatkan jasanya.
"Sebenarnya kami juga menyambut baik kebijakan peningkatan jumlah pemain Vietnam perantauan yang berkompetisi di V.League."
"Pendekatan tersebut tidak salah, namun mungkin tidak seefektif yang diinginkan," ucap seorang pejabat di V.League.
"Selama proses seleksi personel pramusim, kami mencari pemain Vietnam luar negeri tetapi kebanyakan tidak membuahkan hasil."
"Secara keseluruhan, pemain luar negeri Vietnam saat ini memiliki kualitas yang buruk, dengan hanya sedikit pemain berprestasi."
"Tetapi harganya tidak mudah dijangkau," imbuhnya.
Vietnam sepertinya menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan pemain terbaik, bahkan pendekatan dengan uang pun dilakukan.
Baca Juga: Respons Presiden FAM Usai Park Hang-seo Disebut Jadi Kandidat Pelatih Timnas Malaysia
Selain itu, pembinaan pemain usia dini Vietnam juga dikritik, klub-klub lokal dianggap sudah melupakan program tersebut.
Klub-klub dalam negeri dianggap lebih senang membeli pemain dengan dana besar ketimbang menghasilkan pemain bertalenta.
"Kehilangan performa adalah hal yang wajar bagi pemain bintang," tulis Soha.vn lagi.
"Namun kesulitan sepak bola Vietnam adalah menemukan sumber daya alternatif."
"Situasi sebagian tim sepak bola yang melupakan pembinaan pemain muda."
"Dan maraknya pembelian di bursa transfer menyebabkan sumber daya pemain muda dalam negeri terganggu," imbuh mereka.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Soha.vn, SuperBall.id |
Komentar