SUPERBALL.ID - Timnas U-17 Indonesia berada dalam posisi sulit untuk lolos ke Piala Asia U-17 2025.
Setelah pertandingan kedua Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Indonesia tetap berada di bawah Australia.
Pasukan besutan Nova Arianto itu sempat memimpin klasemen beberapa jam setelah menekuk Kepulauan Mariana Utara 10-0.
Namun, Timnas U-17 Australia kembali berkuasa berkat kemenangan 3-1 atas tuan rumah Kuwait.
Kedua timnas remaja itu sama-sama mengoleksi 6 poin, tetapi Australia unggul selisih gol sangat besar, yakni +21 berbanding +11.
Oleh karena itu, Australia berada di jalur lolos ke Piala Asia U-17 tahun depan, sedangkan Indonesia masih dalam status kemungkinan lolos.
Zahaby Gholy dkk bahkan tidak masuk dalam lima besar klasemen peringkat kedua terbaik.
Garuda Asia berada di posisi keenam setelah Oman, Qatar, China, India, dan Uzbekistan.
Bersama kelima tim itu, Indonesia memiliki 3 poin dari hasil kemenangan 1-0 atas Kuwait dengan selisih gol +1.
Dalam penentuan posisi klasemen peringkat kedua terbaik itu, tidak semua hasil pertandingan dihitung.
Dengan alasan grup memiliki jumlah tim yang berbeda, maka hasil melawan tim posisi keempat dan kelima dalam grup berisi lima tim dan tim posisi keempat dalam grup berisi empat tim tidak dipertimbangkan untuk pemeringkatan klasemen itu.
Grup A, B, dan C memiliki lima tim, sedangkan D hingga J berisi empat tim.
Iran yang berada di Grup A, misalnya, tersisih ke posisi kedelapan klasemen peringkat kedua terbaik dengan 3 poin dan selisih gol -2.
Di grupnya, Iran menang 7-1 atas Hong Kong, kalah 1-4 dari Korea Utara, dan menang 1-0 atas Suriah.
Namun, kemenangan atas Hong Kong tak dihitung dalam penentuan klasemen peringkat kedua terbaik, karena tim itu berada di posisi keempat grup.
Kemenangan 10-0 Timnas U-17 Indonesia atas Kepulauan Mariana Utara juga tak dihitung dalam klasemen peringkat kedua terbaik itu.
Akan tetapi, dalam penentuan posisi klasemen grup, hasil dengan skor jumbo sangat diperhitungkan.
Australia memanfaatkan situasi di grupnya dengan berusaha meraih skor sebesar-besarnya ketika menang 19-0 atas Mariana Utara.
Baca Juga: Timnas U-17 Indonesia Harus Menang 20-0 atas Mariana Utara, Apa Dampaknya?
Indonesia wajib menekuk Australia dalam laga terakhir Grup G, Minggu (27/10/2024) pukul 21.30 WIB, untuk lolos otomatis ke Piala Asia U-17 2025 sebagai juara grup.
Jika imbang, Australia yang menjadi juara grup dan lolos otomatis karena unggul selisih gol, sedangkan Indonesia menunggu hasil-hasil grup lain.
Bila kalah, Indonesia kemungkinan besar tersingkir, walau ada peluang kecil dari hasil-hasil grup lain.
Mampukah Garuda Asia mengalahkan Australia yang lebih diunggulkan?
Nova Arianto dan pasukannya pasti masih ingat pesan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 1 Juli lalu.
Ketika itu, Erick memotivasi para pemain yang menangis setelah ditekuk Australia 5-3 dalam semifinal Piala ASEAN (AFF) U-16 2024 di Stadion Mahanan, Surakarta.
Kekalahan itu sangat menyakitkan para pemain karena mereka gagal mempertahankan gelar juara.
Di ruang ganti, Erick menghibur pemain yang menangis dan memotivasi mereka agar tak larut dalam kesedihan.
"Tegakkan kepala, jangan nangis! Kalian sudah bermain baik, main maksimal," ujar Erick.
"Kalian ingat hari ini, kita kalah dari mereka. Oktober kita ketemu mereka (Australia) lagi! Kita kasih lihat siapa kita, siapa Indonesia! Oke! Hari ini udah lewat. Kita tunggu mereka Oktober," tandas Erick berapi-api disambut tepuk tangan.
Menurut Erick, sejak mengalahkan Australia di Piala Asia U-23 Qatar lalu, mereka menargetkan Indonesia sebagai seteru baru.
"Itulah mengapa saat tim muda mereka menang di AFF kemarin, selebrasinya agak berlebihan," ucap Erick.
Erick meminta seluruh pemain tidak ada lagi yang menundukkan kepala, tidak ada yang menangis.
"Nanti saat ketemu Australia, kita sikat! Bersama suporter kita akan dukung timnas habis-habisan. Kita bangsa besar, kenapa mesti takut kepada mereka," tandasnya.
Sekarang, kita tunggu strategi balas dendam Garuda Asia di bawah kendali Nova Arianto terhadap Australia.
Wajib menang, jangan pernah berpikir imbang karena akan bergantung pada hasil di grup lain.
Pesan Erick Thohir hampir empat bulan lalu itu harus menjadi kenyataan.
Nova memang sudah mempersiapkan taktik menghadapi Australia.
"Fokus kami adalah pertandingan terakhir melawan Australia, kami ingin memenangkan pertandingan tersebut. Itulah kenapa kami menyimpan beberapa pemain yang biasanya menjadi starter (saat melawan Mariana Utara) agar nantinya lebih siap, sehingga bisa meraih tiga poin melawan Australia," jelas Nova.
Namun, Nova menyoroti beberapa aspek yang perlu dibenahi, terutama dalam perebutan bola dan transisi permainan.
Menurutnya, masih ada kecenderungan pemain terburu-buru saat melakukan transisi.
"Kekurangan kami masih sama, terutama saat merebut bola dan melakukan transisi, pemain masih terburu-buru, termasuk di pertandingan tadi, secara finishing banyak peluang yang tidak berbuah gol," ungkapnya.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | PSSI.org, SuperBall.id |
Komentar