SUPERBALL.ID - Fakta menarik soal Tijjani Reijnders, bintang AC Milan yang memiliki keturunan Indonesia, selalu menolak tawaran PSSI sejak 2017.
Pengakuan kakak Eliano Reijnders, Tijjani Reijnders, soal menolak pinangan PSSI untuk dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Padahal PSSI melakukan pendekatan sejak jauh-jauh hari, tepatnya saat Tijjani Reijnders masih bermain untuk AZ Alkmaar U-23.
Menilik laman resmi Transfermarkt, Tijjani bermain untuk AZ Alkmaar kelompok umur medio Agustus 2017 hingga Januari 2018.
Tepat setelah Tijjani meninggalkan klub masa kecilnya, PEC Zwolle, tim yang saat ini diperkuat sang adik, Eliano Reijnders.
Sayangnya usaha yang dilakukan Federasi Sepak Bola Indonesia ini tidak membuahkan hasil positif, karena selalu mendapat penolakan.
Hal ini disampaikan secara ekslusif oleh pemain berusia 26 tahun bintang AC Milan itu dalam wawancara bersama Lequipe France Football.
Meski selalu menolak pinangan bermain untuk timnas, Tijjani mengaku Indonesia selalu ada di dalam hatinya.
Karena memang Indonesia merupakan asal dari sang ibu, salah satu yang paling disukai Tijjani adalah makanan khas Tanah Air.
Baca Juga: Beda Pilihan dengan Eliano soal Timnas yang Dibela, Tijjani Reijnders: Ini Unik dan Istimewa
Baginya, Indonesia adalah tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, meski pada saat itu ia terhalang Covid-19.
Namun, Tijjani memastikan ia akan segera berkunjung ke Indonesia, hal itu diperkuat dengan keputusan Eliano untuk membela skuad Garuda.
"Saya selalu membawa Indonesia dalam hati, dari asal ibu saya, waktu bersama keluarga, hingga makanan enak di sana," kata Tijjani Reijnders.
"Sayangnya, saya tidak bisa pergi waktu itu karena Covid. Tapi saya akan ke sana, apalagi sekarang adik saya memilih bermain untuk Indonesia."
Setelah banyak penolakan terhadap PSSI, momentum yang dinanti Tijjani pun datang, yakni dipanggil Timnas Belanda.
Tijjani Reijnders merasa istimewa bermain untuk negaranya, apalagi dalam turnamen besar seperti Piala Eropa atau Euro 2024.
"Saya juga pernah dihubungi PSSI saat bermain di Alkmaar U-23, tapi saya menolaknya karena selalu ingin bermain untuk Belanda," katanya lagi.
"Akhirnya, saya dipanggil pada 7 September 2023 untuk bermain melawan Yunani. Bermain untuk negara itu perasaan yang luar biasa, apalagi turnamen besar."
Kesan Indonesia masih tak bisa hilang dari Tijjani meski sudah bermain untuk Timnas Belanda, hal itu terlihat selama Euro 2024.
Ia mengaku mendapat banyak pesan dari suporter Indonesia, hal itu menurunya sangat luar biasa meski pada akhirnya berakhir kekecewaan.
Belanda yang diperkuat Tijjani harus tersingkir di babak semifinal setelah kalah tipis dari Timnas Inggris dengan skor 1-2.
Kekalahan itu diakui Tijjani sebagai momen tersulit dalam karier sepak bolanya, meski kenyataan tak bisa diubah.
"Selama Euro, saya mendapat banyak dukungan dari Indonesia, luar biasa! Banyak pesan masuk di Instagram."
"Tidak banyak yang mengira kami bisa sampai semifinal, sayangnya Inggris menyingkirkan kami di menit akhir (1-2)"
"Itu sangat sulit, mungkin momen tersulit dalam karier saya," pungkas Tijjani Reijnders.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | Lequipe.fr, SuperBall.id |