Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Tim Indonesia menutup kiprahnya di Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021) dengan pencapaian berarti.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia mengirimkan 28 atlet dari 8 cabang olahraga (cabor).
Delapan cabor yang dimainkan oleh kontingen Indonesia adalah panahan, atletik, bulu tangkis, dayung, menembak, selancar, renang, dan angkat besi.
Dari delapan cabor tersebut, angkat besi dan bulu tangkis merupakan cabor yang membuat Indonesia berhasil mengeruk medali.
Di cabor angkat besi, Indonesia mengirimkan lima lifter yang berlomba di nomornya masing-masing.
Baca Juga: Rekap Perjalanan 401 Menit Greysia/Apriyani Menuju Emas, Cuma Kalah 2 Gim dan Cetak 288 Poin
Lima lifter itu adalah Eko Yuli Irawan (61 kg putra), Deni (67 kg putra), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg putra), Windy Cantika Aisah (49 kg putri), dan Nurul Akmal (87 kg putri).
Dari lima nama tersebut, Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah, dan Windy Cantika Aisah berhasil memboyong medali ke Tanah Air.
Eko Yuli Irawan yang merupakan salah satu atlet angkat besi senior berhasil meraih medali perak di nomor 61 kg putra.
Dengan medali tersebut, Eko Yuli menahbiskan diri sebagai manusia Indonesia yang meraih medali Olimpiade terbanyak yakni berjumlah empat.
Sedangkan Rahmat dan Windy berhasil meraih medali perunggu di nomornya masing-masing.
Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo 2020 - Indonesia Melesat, Jadi yang Terbaik di Asia Tenggara
Keberhasilan Rahmat dan Windy cukup mengejutkan lantaran keduanya sama-sama berstatus sebagai debutan Olimpiade.
Terlebih lagi, keduanya masih tergolong muda, yakni Rahmat berusia 20 tahun dan Windy yang berumur 19 tahun.
Lalu, koleksi medali Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 bertambah dari cabor bulu tangkis pada Senin (2/8/2021).
Tambahan medali tersebut diraih dari dua nomor, yakni ganda putri dan tunggal putra.
Dari nomor ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil memboyong pulang medali emas setelah menang di laga final.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Apriyani Rahayu, Dari Raket Kayu hingga Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020
Pada laga final ganda putri, Greysia/Apriyani menang atas wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 21-19 dan 21-15.
Tidak hanya berharga, medali emas tersebut juga sangat bersejarah bagi Indonesia.
Medali emas itu merupakan yang pertama kali bagi Indonesia di nomor ganda putri setelah sebelumnya paling mentok terhenti di babak perempat final.
Selain Greysia/Apriyani, ada Anthony Sinisuka Ginting yang meraih medali perunggu dari nomor tunggal putra.
Pada babak perebutan medali perunggu, Anthony Ginting menaklukkan kejutan besar dari Guatemala, Kevin Cordon.
Ginting menghabisi Cordon dengan skor 21-11 dan 21-13 sehingga berhasil membawa medali perunggu bagi Indonesia.
Medali perunggu itu terasa berarti karena Indonesia akhirnya menyudahi 17 tahun puasa medali di nomor tunggal putra bulu tangkis Olimpiade.
Indonesia terakhir kali meraih medali di nomor tersebut adalah pada Olimpiade Athena 2004.
Ketika itu, Indonesia meraih medali emas melalui Taufik Hidayat dan medali perunggu oleh Sony Dwi Kuncoro.
Dengan torehan medali tersebut, Indonesia secara keseluruhan telah meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Sabet Medali Emas untuk Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Masih Terheran-heran
Hingga Selasa (3/8/2021) pukul 15.00 WIB, Indonesia berada di peringkat ke-37 pada klasemen medali Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir SuperBall.id dari Antaranews.com, pencapaian tersebut sementara ini memenuhi target yang dicanangkan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Target itu disampaikan oleh Ketua Umum KOI, Rajasapta Oktohari, dalam wawancaranya pada Senin (2/8/2021).
Pria yang akrab disapa Okto itu mengungkap bahwa KOI mematok Tim Indonesia untuk finis setidaknya di peringkat ke-40 pada klasemen medali.
"Insya Allah lebih dari target yang direncanakan, semoga lebih baik dari ranking 40," ujar Okto.
Baca Juga: Banyak Eks Atlet Jual Medali Emas Olimpiade, Berapa Harganya?
Target yang kurang lebih sama juga diungkapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, pada 26 Juli lalu.
Dilansir SuperBall.id dari Kemenpora.go.id, Zainudin mematok target Indonesia bisa mencapai raihan yang lebih baik ketimbang Olimpiade 2016.
"Insya Allah bisa terpenuhi target yaitu peringkat Olimpiade Tokyo lebih baik dari Olimpiade sebelumnya," ucap Zainudin.
Jika dibandingkan dengan Olimpiade 2016, Olimpiade Tokyo 2020 kali ini memang jauh lebih baik.
Pada Olimpiade 2016 yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil itu, Indonesia "hanya" berhasil meraih total tiga medali.
Baca Juga: Kenapa Greysia/Apriyani Ikut Gigit Medali Emas, Ini Peringatan Panitia Olimpiade Tokyo 2020
Tiga medali itu adalah satu medali emas dari bulu tangkis dan dua medali perak dari angkat besi.
Medali emas diraih oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari nomor ganda campuran bulu tangkis.
Sedangkan dua medali perak diraih oleh Eko Yuli di nomor 62 kg putra dan Sri Wahyuni Agustiani di nomor 48 kg putri.
Dengan torehan tersebut, Indonesia duduk di peringkat ke-46 pada klasemen akhir medali Olimpiade Rio 2016.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Greysia/Apriyani Bawa Pulang Emas, Indonesia Sejajari Rekor Sangar Tiongkok