Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun, Ia merasa diabaikan karena tidak ada tindak lanjut dari badan pengatur.
Striker kelahiran Paris itu kemudian muncul di media sosial dan mengecam Le Graet, mengatakan bahwa Ia mengabaikan rasisme.
“Saya menjelaskan kepadanya dengan baik bahwa di atas segalanya itu terkait dengan rasisme, BUKAN penalti. Namun, dia berpikir bahwa tidak ada rasisme,” tulis Mbappe.
Oui enfin je lui ai surtout bien expliqué que c’était par rapport au racisme et NON au penalty.
— Kylian Mbappé (@KMbappe) June 19, 2022
Mais lui considérait qu’il n’y avait pas eu de racisme… https://t.co/wZ1nQfb4l4
Baca Juga: Lama Menganggur, Zinedine Zidane Akui Bakal Kembali Melatih
Mbappe mengungkapkan niatnya dan menegaskan bahwa bakal angkat kaki dari skuad Didier Deschamps tersebut jika dia dianggap sebagai "masalah".
"Saya tak pernah menerima satu euro pun untuk bermain buat timnas Prancis dan saya akan selalu bermain buat tim nasional saya tanpa dibayar,” kata Mbappe.
“Di atas segalanya, saya tak pernah ingin menjadi masalah. Tapi begitu saya merasa saya mulai menjadi biang masalah dan masyarakat merasa saya adalah masalah.”
“Saya terima pesan itu, bahwa ego sayalah yang membuat kami kalah, bahwa saya makan ruang terlalu banyak, dan karenanya, tanpa kehadiran saya, mungkin kami menang."
"Yang paling utama adalah tim nasional Prancis dan jika tim nasional Prancis lebih bahagia tanpa saya, (saya akan pergi)."
“Saya bertemu dengan presiden dan kami membicarakannya. Apa yang saya keluhkan kepadanya adalah bahwa saya dihina dan disebut 'monyet' karena gagal mengeksekusi penalti.”
“Itu bukan hal yang sama. Saya tidak akan pernah mengeluh tentang penalti. Penaltinya, saya yang melewatkannya,” jelasnya.