Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Bendera semua anggota FIFA berkibar setengah tiang sebagai wujud penghormatan terhadap ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang.
Pasca pertandingan, banyak suporter yang nekat masuk ke lapangan dan membuat pihak keamanan terpaksa menembakkan gas air mata.
Tetapi asap gas air mata yang dilontarkan pihak keamanan tersebut malah mengarah ke tribune selatan.
Akibatnya banyak penonton di tribune selatan yang panik, diperparah dengan pintu keluar yang sudah padat dengan penonton.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Mengenal Efek Gas Air Mata, dari Iritasi Kulit hingga Kematian
Karena itulah banyak penonton yang kehilangan kesadaran dan berujung pada kehilangan nyawa.
Dalam peraturan FIFA, penggunaan gas air mata di dalam stadion tidak diperbolehkan.
Aturan tersebut tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, tepatnya pasal 19 poin b.
"Senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan."
“Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” ujar presiden FIFA, Gianni Infantino dikutip SuperBall.id dari laman resmi FIFA.
FIFA kemudian memutuskan untuk mengibarkan setengah tiang untuk semua bendera anggotanya.
Pasalnya tragedi Kanjuruhan termasuk dalam insiden kelam paling besar dalam sejarah sepak bola dunia.
"Semua bendera Asosiasi dan Konfederasi Anggota FIFA sekarang berkibar setengah tiang di markas besar FIFA," tulis pernyataan FIFA dalam laman resminya.
"(Pengibaran bendera setengah tiang) sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa,"
Sementara hampir seluruh federasi atau klub di seluruh negara mengucapkan rasa duka atas kejadian di Kanjuruhan, Malang.
Termasuk dalam pertandingan Manchester City vs Manchester United, semua pemain tampak menggunakan pita hitam di lengannya.
Sementara di Liga Spanyol dan Liga Belanda diadakan One minute silence sebelum pertandingan.
Atas kejadian tersebut, PSSI dan LIB seharusnya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Liga 1 yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa.
Bahkan Presiden Jokowi juga mengharapkan PSSI dan semua pihak terkait untuk melakukan evaluasi.
"Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” ujar Jokowi saat jumpa pers pada Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Indonesia Berduka, Penggemar Vietnam Kirim Pesan Belasungkawa yang Menyentuh