Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Di balik kesuksesan transfer Ilkay Guendogan ke Barcelona, ada kisah menarik pengagum Xavi Hernandez yang divonis tak bisa bermain sepak bola lagi saat usianya 8 tahun.
Barcelona bak kejatuhan durian montong usai mendapatkan Ilkay Guendogan dari Manchester City dengan status bebas transfer.
Kontrak Guendogan kadaluwarsa pada akhir Juni tepat di saat sang pemain menginjak usia 32 tahun dan akhirnya bergabung sang idola.
Barcelona mengikat Guendogan sampai 2025 dan menetapkan klausul pelepasan mencapai 400 juta euro untuk pemain asal Jerman itu.
Nominal yang sangat fantastis bagi pemain yang usianya sudah lebih dari 30 tahun dan latar belakang sepak bola yang cukup mencengangkan.
Baca Juga: Media Korea: Asnawi Bek Tangguh Jeonnam, Pemain Vietnam Selebritas Numpang Tenar
Kisah cukup tragis dialami Guendogan sebelum menjadi seorang bintang bagi Borussia Dortmund, Manchester City hingga kini mendarat di Camp Nou, Barcelona.
Dilansir SuperBall.id dari The Prayer's Tribune, Guendogan mengaku pernah dipecat dari salah satu klub mentereng Bundesliga (Liga Jerman) dan divonis tak bisa bermain bola lagi.
Pengalaman pahit itu dialami Guendogan saat usianya masih 8 tahun, Schalke 04 mendepaknya setelah sang pemain mengalami cedera engkel.
Di usianya yang masih 8 tahun, Guendogan bahkan bisa berpikir bagaimana brutalnya bisnis di dunia sepak bola.
Baca Juga: Daftar Lengkap 24 Peserta Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, Wakil Asia Jadi yang Terbanyak
"Saya berusia 8 tahun dan sadar bagaimana bisnis ini begitu brutal," ucap Ilkay Guendogan.
"Saya seorang bocah dari Gelsenkirchen, yang sangat bangga karena mampu meraih mimpi mengenakan jersey kebanggan Shcalke 04."
"Namun Schalke 04 memecat saya."
"Rasanya seperti kerah baju saya ditarik dan mereka mendorong saya keluar," imbuhnya.
Baca Juga: Makan Biaya Rp 5 Triliun, JIS Tak Sesuai Standar FIFA? Erick Thohir: Bukan Hal Politis
Tiga tahun berselang setelah Guendogan ditendang, Schalke justru datang mengemis meminta Guendogan agar kembali ke mereka.
Sayangnya rasa sakit hati yang sudah mendarah daging membuat orang tua Guendogan memilih menolak permintaan Schalke.
"Orang tua memahami perasaan saya," ujar Guendogan.
"Mimpi saya sudah hancur karena Schalke yang lebih dulu merusaknya," imbuhnya
Baca Juga: Usai Ngayal Kalahkan Korsel di Piala Asia, Malaysia Halu Lawan Mesir di FIFA Matchday
Bicara soal mimpi, ternyata Guendogan berhasil mewujudkan salah satu mimpinya bermain bersama sang idola, Xavi Hernandez.
Guendogan bakal bermain di bawah arahan sang idola di Barcelona, Xavi adalah sosok yang dikaguminya lewat gaya bermain cerdas.
"Saya mengagumi Xavi," kata Guendogan.
"Dia selalu menjadi panutan dan saya selalu mencotohnya. Dia merupakan master."
Baca Juga: Lionel Messi Ogah Simpan Trofi Emas dari Presiden PSG, Malah Dikasih ke Neymar dan Dijual
"Saya menikmati caranya bermain untuk Barcelona," imbuhnya seperti dikutip dari Marca.