Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Usai gagal total di Asian Games 2022, Hoang Anh Tuan Si Pelatih Kepala Batu Vietnam ingin menghapus pakem Park Hang-seo, gaya bermain umpan pendek penguasaan bola sudah usang.
Setelah mencoreng wajah sepak bola negaranya di Asian Games 2022, Hoang Anh Tuan kembali melontarkan pernyataan kontroversial yang bisa memicu perkara besar.
Hoang Anh Tuan kini dipercaya menukangi Timnas U-18 Vietnam, tim yang dipersiapkan mengikuti turnamen persahabatan di Korea Selatan.
Selain Korea Selatan, skuad asuhan Hoang Anh Tuan dijadwalkan bertanding melawan Maroko dan Ukraina dalam turnamen yang berlangsung 10-15 Oktober.
Sebelum terbang ke Korea Selatan, Hoang Anh Tuan lebih dulu menggelar konferensi pers pada Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Baru Aja Tiba di Vietnam, Masalah Langsung Menimpa Hoang Anh Tuan, Nasib!
Dalam momen itulah, secara tak terduga Hoang Anh Tuan ingin menghapus pakem sepak bola Vietnam yang sudah dibangun Park Hang-seo selama lima tahun terakhir.
Berkaca pada kegagalan di Asian Games 2022, pelatih Kepala Batu ini meyakini gaya bermain Vietnam lewat umpan pendek dan penguasaan bola sudah usang.
Mengapa demikian? Cara seperti itu sudah tak lagi efektif digunakan ketika berjumpa tim dengan gaya yang sama namun lebih kuat.
Butuh banyak usaha yang harus dilakukan, tak hanya cara beradaptasi tetapi juga waktu dan menurut Hoang Anh Tuan hal itu sulit untuk didapat dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tiba di Vietnam, Bandara Jadi Saksi Bisu Aktivitas di Luar Nalar Skuad Hoang Anh Tuan
"Tujuannya bagaimana mengatasi masalah sebenarnya, kita mendapat pelajaran berharga dari Asian Games 2022," ucap Hoang Anh Tuan.
"Ketika bertemu tim yang lebih kuat, apa yang dirasa perlu kita ubah?"
"Masalahnya tidak hanya mengubah hasil, tetapi cara bermain juga perlu diubah."
"Kita sering berbicara tentang permainan penguasaan bola, tapi apa yang harus kita lakukan jika lawan terlalu kuat?"
Baca Juga: Vietnam Bapuk di Asian Games 2022, Hoang Anh Tuan Korban Cuci Tangan Federasinya
"Itulah pertanyaannya dan kami mencoba menciptakan kondisi bagi pemain untuk bermain lebih beragam, beradaptasi dengan lebih banyak gaya bermain."
"Tim Vietnam berada di peringkat 95 dunia."
"Dengan rasa bangga kami ingin bermain dengan penguasaan bola melawan lawan yang lebih kuat adalah hal yang tidak realistis."
"Tapi itulah arah yang perlu kita tuju," imbuhnya.
Baca Juga: Curhat Pelatih Vietnam Usai Tersingkir dari Asian Games 2022: Siapa yang Tak Ingin Menang?
Lebih lanjut, pembinaan usia dini menjadi solusi yang ditawarkan Hoang Anh Tuan yang berarti juga bakal mengubah pakem yang sudah ditata Park Hang-seo sebelumnya.
Ia mengaku bakal membenahi keterampilan pemain dan membentuk gaya bermain yang baru, tentunya juga berbeda dari yang dimainkan di klub.
Hal ini semakin menguatkan jika revolusi besar-besaran bakal dilakukan Hoang Anh Tuan yang kini ditugaskan bersama Timnas U-18 Vietnam.
"Kami mencoba membantu para pemain memecahkan masalah profesional dan mengatasi diri mereka sendiri," ujar Hoang Anh Tuan.
"Misalnya saja tim Vietnam U18 yang terdiri dari pemain berusia 16 dan 17 tahun. Di usia tersebut, masih banyak hal yang perlu mereka tingkatkan."
"Kami harus membenahi keterampilan pemain dan membentuk kembali gaya bermain mereka karena setiap klub dilatih dengan gaya bermain yang berbeda."
"Tugas staf pelatih adalah membawa mereka ke arah yang sama, ke gaya bermain yang diincar tim nasional."
"Setelah Anda memiliki teknik yang baik, barulah Anda bisa membicarakan taktik dan gameplay," imbuhnya.