Pemandangan unik terlihat pada rumput Stadion Segiri, Samarinda.
Pola garis gelap terang memanjang dari sisi utara ke selatan stadion.
Pola gradasi itu terbentuk berkat teknik refleksi cahaya yang diterapkan pada rumput markas Borneo FC itu.
Ketua Panpel Borneo FC, Herry Hasan, mengatakan teknik itu dipakai agar rumput stadion terlihat lebih cantik dan nyaman di pandang mata.
"Panpel akan terus berinovasi agar ada suasana baru di lapangan, di mata penonton biar ada perubahan juga jangan sampai model rumputnya itu-itu saja," kata Herry, dikutip Superball.id dari laman resmi Borneo FC, Kamis (3/8/2017).
Herry menegaskan pola yang dibentuk tidak dibuat sembarangan.
Pihaknya tidak menerapkan pola tebal-tipis pada rumput karena akan membuat pantulan bola menjadi tidak normal.
Ada teknik pemotongan yang membuat ketinggian rumput sama dengan warna berbeda.
Teknik pemotongan harus berbeda arah dari satu ke bagian yang lain.
"Seperti zig-zag lah," katanya lagi.
Herry mengakui saat pemotongan pihaknya tidak menggunakan alat modern.
Alat yang digunakan masih menggunakan pemotong rumput dorong dengan menambahkan aksesoris tertentu untuk membuat posisi rumput membungkuk.
Sehingga akan membuat warna rumput gelap karena hanya sedikit mendapatkan pantulan cahaya.
Selama proses itu, pihak panpel Borneo FC menghabiskan dua sampai tiga hari pemotongan.
"Kita cuma punya enam prang petugas pemotong rumput sehingga membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari," ungkap Herry.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | superball.id |
Komentar