Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Grup Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018 Bisa Mendapat Tambahan Uni Emirat Arab

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 17 Juli 2018 | 21:02 WIB
  Skuat Timnas U-23 Indonesia di sepak mula laga uji coba melawan Timnas U-23 Thailand di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
ANDREW SIHOMBING/BOLASPORT.COM
Skuat Timnas U-23 Indonesia di sepak mula laga uji coba melawan Timnas U-23 Thailand di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) belum memperbaiki pembagian grup cabang sepak bola.

Dua negara yang luput dari undian grup di Jakarta, 5 Juli 2018, Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina, terus menagih INASGOC.

Komite Olimpiade Nasional Uni Emirat Arab (The United Arab Emirates National Olympic Committee/UAE NOC) menyatakan, keikutsertaan tim sepak bola di Asian Games 2018 telah dikonfirmasi 100 persen, meski dihilangkan dari undian bersama Palestina.

Direktur Teknik dan Olahraga UAE NOC Ahmed Al Tayeb menyebut kasus yang dilakukan INASGOC itu sebagai blunder organisasi saat undian di JS Luwansa Hotel and Convention Centre, Jakarta.

"Keikutsertaan tim sepak bola kami sudah dikonfirmasi 100 persen di Asian Games ke-18 yang digelar di Indonesia," tegas Ahmed Al Tayeb, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Inside The Games.

(Baca Juga: Bali United Jinakkan Keganasan Persija Jakarta)

Ahmed Al Tayeb menambahkan, "Sebuah blunder organisasi selama undian bertanggung jawab atas penghilangan Uni Emirat Arab dan Palestina dari daftar tim yang berpartisipasi."

Ahmed Al Tayeb mengaku terkejut karena nama UEA tak berada dalam undian yang berpartisipasi di cabang sepak bola.

UEA berharap segera ada solusi bagi tim sepak bolanya agar bisa tampil di Asian Games 2018.

Ahmed Al Tayeb menyambut baik para pihak yang terlibat, terutama INASGOC dan Komite Olimpiade Asia, yang kini masih mendiskusikannya.

Ada dua pilihan yang bisa dilakukan untuk memasukkan UEA dan Palestina, yaitu undian ulang dan meredistribusikan ke grup yang ada.

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir, sebagaimana diberitakan BolaSport.com dan SuperBall.id sebelumnya, menegaskan tak akan ada undian ulang.

(Baca Juga: Hadapi Perserang, Semen Padang Bawa 5 Penyerang Sekaligus)

Jadi, pilihannya kini adalah memasukkan UEA dan Palestina ke salah satu dari enam grup cabang sepak bola Asian Games 2018.

Dalam undian grup beberapa waktu lalu, UEA berada di urutan kedelapan dalam pot 1 bersama Indonesia, Korsel, Korut, Irak, Thailand, dan Jepang, dan Arab Saudi.

Sedangkan Palestina di urutan ke-12 dalam pot 2.

Meski berada dalam satu pot, bisa saja Timnas U-23 Uni Emirat Arab masuk ke Grup A yang dihuni Timnas U-23 Indonesia.

Tiga lawan Timnas U-23 Indonesia di Grup A saat ini adalah Hongkong, Laos, dan Taiwan.

Kemungkinan dua negara satu pot masuk dalam satu grup dialami Korut di Grup F.

Korut satu grup dengan Arab Saudi, Iran, dan Myanmar.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto yang menjadi wakil pemerintah di INASGOC mengatakan, Selasa (17/7/2018), belum ada keputusan tentang cara apa yang akan diambil untuk memasukkan UEA dan Palestina, karena masih fokus pada agenda lain.

Catatan Timnas 

Timnas U-23 Indonesia berada di Grup A bersama Hongkong, Laos, Taiwan.

Dari tiga lawan Timnas U-23 Indonesia itu, Timnas U-23 Taiwan memiliki prestasi paling mengagumkan.

Taiwan pernah dua kali juara atau merebut medali emas sepak bola Asian Games, yakni tahun 1954 dan 1958.

Pada Asian Games 1954 di Manila, Filipina, Taiwan mengalahkan Korsel 5-2 di final.

Kala itu, Taiwan melaju ke final setelah menekuk Indonesia 4-2 di semifinal.

Di Asian Games 1954 ini Indonesia tak mendapatkan medali, karena dikalahkan Burma (kini Myanmar) 5-4 dalam perebutan peringkat ketiga (perunggu).

Pada Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang, Taiwan kembali bertemu Korsel di final dan menang 3-2.

Taiwan kembali menjadi momok Indonesia kala itu, karena menang 1-0 di semifinal.

Namun, berbeda dengan empat tahun sebelumnya, kali ini Indonesia meraih medali perunggu setelah menekuk India 4-1.

Ketika menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Indonesia sudah tersisih di fase penyisihan grup.

Dalam turnamen yang diikuti delapan negara dengan format dua tim teratas tiap grup langsung ke semifinal itu India meraih medali emas setelah menekuk Korsel 2-1 di final.

Terbaik ASEAN

Setelah 1954 dan 1958, Indonesia baru bisa kembali lolos ke semifinal pada Asian Games 1983 saat digelar di Seoul, Korsel.

Dalam perebutan medali perunggu kala itu, Indonesia dicukup Kuwait 5-0.

Setelah itu, Indonesia tak pernah lagi lolos ke semifinal.

Dari seluruh tim Asia Tenggara (ASEAN) yang pernah mengikuti sepak bola Asian Games, hanya Myanmar (saat bernama Burma) yang terbaik karena pernah juara dua kali, yakni tahun 1966 dan 1970.

Tim terbaik ASEAN kedua di sepak bola Asian Games adalah Malaysia, karena meraih medali perunggu dua kali tahun 1962 dan 1974.

Sedangkan tim terbaik di sepak bola Asian Games adalah Timnas U-23 Korea Selatan dan Timnas U-23 Iran, masing-masing empat kali juara.

Namun, Korsel lebih baik sedikit karena meraih medali perak tiga kali, sedangkan Iran mendapatkan dua perak.

Korsel adalah juara bertahan sepak bola saat menjadi tuan rumah Asian Games 2014.

Cabang sepak bola putra Asian Games 2018 ini akan dilaksanakan di empat stadion Jawa Barat.

Keempat stadion itu adalah Si Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung; Pakansari di Cibinong; Patriot di Kota Bekasi; dan Wibawa Mukti di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Sebanyak 24 tim yang akan bertanding dibagi menjadi enam grup.

Hingga berita ini dibuat, siapa melawan siapa dalam penyisihan grup dan babak 16 besar belum diketahui digelar di stadion mana.

Seluruh pertandingan perempat final akan digelar di Stadion Patriot.

Seluruh pertandingan semifinal hingga final digelar di Stadion Pakansari.

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Luis Milla dibebani target lolos ke semifinal.

Belum diketahui, siapa lawan pertama Timnas U-23 Indonesia di Grup A, apakah Hongkong, Laos, atau Taiwan.


PRESTASI TIM SEPAK BOLA ASIAN GAMES

Korea Selatan
Emas: 4 (1970, 1978, 1986*, 2014*)
Perak: 3 (1954, 1958, 1962)
Perunggu: 3 (1990, 2002*, 2010)

Iran
Emas: 4 (1974*, 1990, 1998, 2002)
Perak: 2 (1951, 1966)
Perunggu: 1 (2006)

India
Emas: 2 (1951*, 1962)
Perunggu: 1 (1970)

Myanmar
Emas: 2 (1966, 1970)
Perunggu: 1 (1954)

Taiwan
Emas: (1954, 1958)

Korea Utara
Emas: 1 (1978)
Perak: 2 (1990, 2014)

Jepang
Emas: 1 (2010)
Perak: 1 (2002)
Perunggu: 2 (1951, 1966)

Irak
Emas: 1 (1982)
Perak: 1 (2006)
Perunggu: 1 (2014)

Qatar
Emas: 1 (2006*)

Uzbekistan
Emas: 1 (1994)

Kuwait
Perak: 2 (1982, 1998)
Perunggu: 2 (1986, 1994)

China
Perak: 1 (1994)
Perunggu: 2 (1978, 1998)

Arab Saudi
Perak: 1 (1986)
Perunggu: 1 (1982)

Israel
Perak: 1 (1974)

Uni Emirat Arab
Perak: 1 (2010)

Malaysia
Perunggu: 2 (1962, 1974)

Indonesia
Perunggu: 1 (1958)

*Tuan rumah.


Editor : Aidina Fitra
Sumber : superball.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X