Pada 1998 ada nama Alexander Pulalo dan disusul musim-musim selanjutnya yakni Eduard Ivakdalam pada Piala Tiger 2000.
Alexander Pulalo ikut merayakan gol Ponaryo Astaman ke gawang Qatar dalam Piala Asia 2004
Selanjutnya di ajang 2000-an barulah muncul nama-nama yang hingga kini tak begitu asing karena sebagian mereka masih ada yang berkarier.
Seperti saat Piala Tiger 2002 kembali nama Aples Tecuari menjadi andalan dibarengi satu pemain lincah, Elie Aiboy.
Pada gelaran selanjutnya yakni musim 2004 pun dapat dibilang sebagai lahirnya talenta terbaik tanah Papua, yakni Boaz Solossa.
(Baca Juga: Kim Jeffrey Kurniawan Tuntut Persib Bandung Menang atas Bhayangkara FC)
(Baca Juga: Jadwal Timnas Futsal Indonesia, Pasukan Garuda Dibayangi Kekuatan Besar di Piala AFF Futsal 2018)
Bahkan hingga kini nama Boaz abadi dikenal sebagai primadona Pulau Cenderawasih.
Lalu tradisi Papua di timnas Indonesia dilanjutkan oleh Elie Aiboy (2007), Ian Louis Kabes (2008), Yesaya Desnam dan Oktovianus Maniani (2010).
Selanjutnya Elie Aiboy, Vendry Mofu, dan Maniani (2010), Immanuel Wanggai dan Boaz Solossa (2014), dan edisi terakhir 2016 yakni Yanto Basna dan Boaz.
Arsitek timnas, Bima Sakti menjelaskan sebanyak 23 pemain yang dipanggil merupakan kombinasi antara pemain usia 23 tahun di Aisan Games 2018 dan pilar senior.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar