Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Legenda Man United: Jika Saya Ronaldo, Saya Akan Kejar Joao Felix di Ruang Ganti

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 28 Juni 2021 | 16:45 WIB
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, memprediksi Cristiano Ronaldo akan marah besar ke rekan setimnya, Joao Felix.
TWITTER.COM/FUTBOLBIBLE
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, memprediksi Cristiano Ronaldo akan marah besar ke rekan setimnya, Joao Felix.

SUPERBALL.ID - Legenda Manchester United, Roy Keane, melontarkan kritik pedas kepada penyerang Portugal, Joao Felix.

Kritik tersebut datang dari mulut Keane setelah Portugal disingkirkan Belgia di babak 16 besar Euro 2020.

Laga antara Portugal melawan Belgia tersebut digelar di Stadion La Cartuja, Sevilla, Spanyol, Senin (28/6/2021).

Dalam laga tersebut, Portugal takluk dengan skor tipis 0-1 akibat gol yang dicetak Thorgan Hazard di menit ke-42.

 Baca Juga: Cristiano Ronaldo Eksekusi 28 Free-kick, 4 Kali Lebih Banyak dari Pemain Lain, Apa yang Terjadi?

Hazard melepaskan sepakan kaki kanan dari luar kotak penalti Portugal usai menerima umpan Thomas Meunier.

Bola sepakan adik dari Eden Hazard itu meluncur deras ke sisi kiri gawang Portugal tanpa bisa ditepis kiper Rui Patricio.

Padahal, Portugal sejatinya tampil dominan dengan mencatatkan 58 persen penguasaan bola di laga ini.

Selain itu, mereka mampu melepaskan total 23 tembakan dengan empat di antaranya tepat sasaran.

Jauh lebih banyak dibanding Belgia yang hanya melepaskan enam tembakan dengan satu shot on target tapi berbuah gol.

Baca Juga: Ironis, Belanda Tersingkir dari Euro 2020 Usai Bikin Kiper Ceska Tak Berkeringat

Keane kemudian menyalahkan Felix sebagai salah satu sosok yang menjadi biang kerok kekalahan Portugal.

Bintang Atletico Madrid itu masuk di babak kedua, tepatnya di menit ke-56, menggantikan Joao Moutinho.

Felix sejatinya bisa menyamakan kedudukan di menit terakhir ketika ia mendapatkan peluang melepaskan tendangan.

Alih-alih menjadi gol, tembakan pemain berusia 21 tahun itu malah melebar di sisi kiri gawang Thibaut Courtois.

Beberapa saat setelah peluang terakhir Portugal itu, wasit meniup peluit akhir pertandingan.

Baca Juga: Italia Menang Susah Payah, Mancini Sebut Austria Lebih Sulit dari Belgia atau Portugal

"Saya benar-benar kesal dengan itu, terutama ketika mereka adalah pemain berkualitas," kata Keane, seperti dikutip SuperBall.id dari Give Me Sport.

"Tidak ada alasan untuk itu, melihat pemain lain bersandar dan hanya meleset dari target, bahkan tidak menguji kiper."

"Ini adalah pemain top yang tidak bisa lepas dari itu, Felix, ketika dia masuk, orang itu penipu, dia penipu," tambahnya.

Lebih lanjut, Keane mengatakan bahwa jika dirinya menjadi Cristiano Ronaldo, ia akan mengejar Felix di ruang ganti.

"Dia masuk, negara Anda membutuhkan Anda, tepat sasaran! Apa dia? 100 juta poundsterling?"

"Jika saya Ronaldo, saya pasti akan mengejarnya di ruang ganti, mengejutkan, Felix dan Bruno Fernandes membuat saya gila," lanjutnya.

Baca Juga: Masih Muda, Mbappe Dicap Bakal Bikin Prancis Kiamat di Euro 2020, Kenapa?

Sebagai kapten, Ronaldo sendiri tampak sangat kecewa timnya gagal melaju ke babak perempat final.

Ia bahkan tertangkap kamera melemparkan ban kaptennya dan kemudian menendangnya saat menuju terowongan.

Melihat hal tersebut, seorang staf kemudian mengambil ban kapten tersebut dan mencoba menghibur Ronaldo. 

Megabintang Juventus itu telah memberikan segalanya untuk Portugal selama bertahun-tahun.

Ia sejauh ini telah mengemas 109 gol untuk Portugal dan sukses mempersembahkan gelar Euro 2016.

Baca Juga: Prediksi Melawan Sejarah dari Kura-kura Super untuk Belgia Vs Portugal

Pelatih Merasa Tak Adil

Sementara itu, Pelatih Portugal Fernando Santos merasa kekalahan itu tak pantas diterima timnya.

“Menurut saya ini tidak adil, tapi inilah sepak bola. Jika Anda mencetak gol, Anda menang, mereka mencetak gol, kami tidak," katanya.

Santos mengungkapkan, setelah 10 menit pertama ketika tak bermain dengan baik, Ronaldo dkk kemudian menunjukkan mentalitas yang kuat dan coba menyerang.

“Kami terus menguasai bola. Kami memiliki 29 tembakan dan tak bisa mencetak satu gol pun. Mereka memiliki enam tembakan dan satu tepat sasaran, akhirnya menang."

Baca Juga: Bersinar di Piala Dunia, Kylian Mbappe Malah Jadi Biang Kerok di EURO 2020

Santos sangat sedih menceritakan kembali tembakan pemainnya yang membentur tiang, terus menyerang dan mengancam gawang lawan, tapi bola tak mau masuk.

Setelah kebobolan, pelatih dan para pemain Portugal tetap mengangkat kepala dan terus berpikir agar bisa membalikkan keadaan, tapi tak terwujud.

“Kami sangat kecewa. Kami pikir kami bisa mencapai final dan menang."

"Beberapa pemain menangis di ruang ganti, tetapi kami masih bisa menjuarai lebih banyak gelar dan sekarang menantikan Piala Dunia,” ucap Santos.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Imadudin Adam
Sumber : Givemesport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X