SUPERBALL.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami lonjakkan pasca libur Lebaran 2021. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan kamar rumah sakit di beberapa wilayah semakin menipis.
Di Kabupaten Tangerang, misalnya, tingkat keterisian kamar rawat di rumah sakit di wilayah tersebut sudah mencapai angka 92 persen.
Rumah singgah yang digunakan untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan juga mulai terisi penuh sehingga kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi.
Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar menyampaikan, saat ini Kabupaten Tangerang memang sudah memasuki zona merah dengan kategori kondisi pandemi level tiga.
Baca Juga: Solider Hadapi Pandemi, Jepang Bagi 998.400 Dosis Vaksin AstraZeneca untuk Indonesia
Laju penularan di wilayah Kabupaten Tangerang pun naik signifikan sejak dua minggu terakhir.
“Ini menunjukkan betapa seriusnya peningkatan kasus yang terjadi dalam satu dua minggu terakhir ini,” kata Ahmad dalam Dialog Produktif melalui keterangan tertulis yang diterima Superball, Selasa (6/7/2021).
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang pun memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo.
Sebagai informasi, PPKM darurat diterapkan mulai 3-20 Juli 2021. Selama periode tersebut, Kabupaten Tangerang akan membatasi sejumlah aktivitas masyarakat secara ketat.
“Kegiatan masyarakat seperti resepsi pernikahan, khitanan, acara keagamaan yang berpotensi menciptakan kerumunan akan ditiadakan. Begitu juga dengan kegiatan rapat dan seminar,” imbuh Ahmad.
Baca Juga: Bagi Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan, Ini Langkah Isolasi Mandiri di Rumah
Selain memperketat PPKM darurat, Pemkab Tangerang juga menggencarkan program vaksinasi. Target distribusi vaksin yang dituju sebanyak 20 ribu dosis per hari atau setara 100 ribu dosis per minggu.
Untuk mendukung percepatan program vaksinasi, Ahmad juga mengimbau agar pabrik-pabrk yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang segera mendaftarkan diri agar mendapat Vaksin Gotong Royong.
"Untuk saat ini, masyarakat juga bisa saling membantu meringankan beban tenaga kesehatan dengan menjadi agen untuk menyampaikan informasi yang tepat dan benar bagi mengenai pandemi kepada lingkungannya," tambah Ahmad.
Jawa Timur hadapi lonjakan klaster keluarga
Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di wilayah Jawa Timur sejak dua minggu terakhir.
Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional Lewat PEN, Ini Rincian Penyaluran Anggarannya
Pada acara dialog yang sama, anggota Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril, Msc M Biomed mengatakan, klaster keluarga menjadi penyumbang penularan Covid-19 tertinggi.
Data tersebut diperoleh dari penelusuran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Timur. Lonjakan kasus akibat klaster keluarga berdampak pada tingkat keterisian kamar rumah sakit di Jawa Timur yang naik drastis.
"Sekitar 3 minggu lalu tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Timur masih di angka 20-30 persen. Kemarin, keterisian ruang isolasi mencapai 82 persen dan ICU 72 persen,” kata dr Jibril.
Sebagai tindakan preventif, dr Jibril mengimbau agar masyarakat jangan abai dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia pun berharap masyarakat patuh terhadap kebijakan PPKM Darurat.
Di samping kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan, dr Jibril menilai program vaksinasi juga perlu dipercepat agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas.
"Kita sepakat program vaksinasi ini sebagai salah satu kunci menekan laju Covid-19. Di Jawa Timur, kita sudah mempercepat vaksinasi. Kurang lebih 4,9 juta penduduk telah divaksinasi dosis pertama dan 2.065.000 penduduk telah mendapat dosis kedua,” terang dr Jibril.
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar