Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

2 Faktor yang Diduga Kuat Jadi Penyebab Utama Banyaknya Korban Jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 2 Oktober 2022 | 21:32 WIB
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang,  Sabtu (1/10/2022) malam.
TRIBUNNEWS.COM
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Penyebab pertama adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersikeras laga Arema FC versus Persebaya digelar malam hari.

Padahal, pihak kepolisian sebelumnya telah menyarankan agar laga kedua tim tersebut digelar sore hari.

Pihak kepolisian meminta agar jadwal pertandingan dimajukan menjadi pukul 15.30 WIB demi keamanan.

Akan tetapi, PT LIB menolak saran tersebut dan tetap melaksanakan pertandingan pada pukul 20.00 WIB.

"Karena itu kita sudah mengajukan sore hari, sore hari itu prosedurnya adalah rekomendasi dari kepolisian kita sampaikan pada LIB," kata Media Officer Arema FC, Sudarmadji.

"Dan LIB seminggu yang lalu sudah menyampaikan surat balasan, bahwa jadwal yang diajukan oleh Arema atas rekomendasi dari Polres Malang itu ditolak dan disampaikan jadwal kembali ke jadwal semula," tambahnya.

Baca Juga: Cerita Striker Arema FC Terkait Tragedi Kanjuruhan ke Media Spanyol: Ada Suporter yang Meninggal di Ruang Ganti

2. Aparat Keamanan Tembak Gas Air Mata

Faktor kedua yang diduga kuat menyebabkan banyaknya korban tidak alain adalah keputusan aparat keamanan untuk menembakkan gas air mata.

Sebagai informasi, dalam aturan FIFA disebutkan bahwa gas air mata tidak boleh digunakan di dalam stadion.


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Kompas TV, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X