Penyebab pertama adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB) bersikeras laga Arema FC versus Persebaya digelar malam hari.
Padahal, pihak kepolisian sebelumnya telah menyarankan agar laga kedua tim tersebut digelar sore hari.
Pihak kepolisian meminta agar jadwal pertandingan dimajukan menjadi pukul 15.30 WIB demi keamanan.
Akan tetapi, PT LIB menolak saran tersebut dan tetap melaksanakan pertandingan pada pukul 20.00 WIB.
"Karena itu kita sudah mengajukan sore hari, sore hari itu prosedurnya adalah rekomendasi dari kepolisian kita sampaikan pada LIB," kata Media Officer Arema FC, Sudarmadji.
"Dan LIB seminggu yang lalu sudah menyampaikan surat balasan, bahwa jadwal yang diajukan oleh Arema atas rekomendasi dari Polres Malang itu ditolak dan disampaikan jadwal kembali ke jadwal semula," tambahnya.
2. Aparat Keamanan Tembak Gas Air Mata
Faktor kedua yang diduga kuat menyebabkan banyaknya korban tidak alain adalah keputusan aparat keamanan untuk menembakkan gas air mata.
Sebagai informasi, dalam aturan FIFA disebutkan bahwa gas air mata tidak boleh digunakan di dalam stadion.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Kompas TV, SuperBall.id |
Komentar