Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2 Faktor yang Diduga Kuat Jadi Penyebab Utama Banyaknya Korban Jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan

By Dwi Aryo Prihadi - Minggu, 2 Oktober 2022 | 21:32 WIB
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang,  Sabtu (1/10/2022) malam.
TRIBUNNEWS.COM
Polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Larangan FIFA tersebut tertuang pada Bab III pasal 19b tentang pengamanan pertandingan di pinggir lapangan.

Ada alasan khusus mengapa FIFA sampai melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Jauh sebelum tragedi Kanjuruhan, penggunaan gas air mata di dalam stadion kerap menelan banyak korban.

Bahkan tiga tragedi kerusuhan terparah di sepak bola, termasuk Kanjuruhan, semuanya dipicu oleh gas air mata.

Kerusuhan terparah di dunia terjadi pada 24 Mei 1964 ketika Peru bersua Argentina di laga kualifikasi Olimpide Tokyo di Stadion Nasional, Lima.

Suporter tak bisa menghindari kerusuhan, mereka terinjak-injak dan sesak napas akibat semprotan gas air mata.

Polisi juga menembakkan gas air mata pada 9 Mei 2001 dalam kerusuhan di Accra, Ghana, yang menewaskan 126 orang.

"Penggunaan gas air ini menjadi salah satu penyebab korban jatuh lebih banyak. Padahal sudah tegas dilarang dalam statuta FIFA," kata pengamat kepolisian dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto.

"Ini akan jadi bahan kami ketika turun ke lapangan dan meminta penjelasan Polri yang menjalankan pengamanan. Mereka tahu atau tidak aturan FIFA yang melarang gas air mata itu," ucap Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.

Baca Juga: Presiden FIFA Terkait Tragedi Kanjuruhan: Dunia Sepak Bola Shock


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : Kompas TV, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X