Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ikuti Jejak Timnas Indonesia, Singapura Kian Gencar Buru Pemain Naturalisasi Usai Gagal di Piala AFF 2022

By Dwi Aryo Prihadi - Sabtu, 21 Januari 2023 | 15:42 WIB
Timnas Singapura pada laga uji coba melawan Vietnam
FAS
Timnas Singapura pada laga uji coba melawan Vietnam

SUPERBALL.ID - Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) akan mempercepat proses mendapatkan pemain keturunan atau naturalisasi untuk bermain di tim nasional.

Seruan agar sepak bola Singapura meninjau kembali program Foreign Talent Scheme (FTS) semakin kencang.

Apalagi setelah The Lions tersingkir di babak penyisihan grup Piala AFF 202 usai finis ketiga di Grup B.

Singapura dipastikan tersingkir setelah pada laga terakhir fase grup kalah 1-4 dari Malaysia yang banyak dihuni pemain keturunan.

 Baca Juga: Ada Peran Timnas Indonesia di Balik Keberhasilan Thailand Tekuk Vietnam di Final Piala AFF 2022

Bahkan, tiga dari empat gol Malaysia pada laga tersebut dicetak oleh dua pemain keturunan yakni Darren Lok dan Stuart Wilkin.

Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan pemain keturunan dan naturalisasi memang sedang tren di sepak bola Asia Tenggara.

Timnas Indonesia sendiri juga menggunakan tiga pemain naturalisasi di Piala AFF 2022 dengan satu di antaranya pemain keturunan.

Kemudian Filipina, yang tersingkir di babak penyisihan grup, total menggunakan 13 pemain keturunan.

Sedangkan Singapura hanya memiliki satu pemain naturalisasi yaitu gelandang asal Korea Selatan Song Ui-young.

Song Ui-young mendapat kewarganegaraan Singapura pada 2021 setelah memenuhi syarat tinggal selama lima tahun.

Penggunaan pemain naturalisasi atau pemain keturunan sejatinya bukan hal baru bagi sepak bola Singapura.

Di masa lalu, Singapura pernah memiliki beberapa pemain naturalisasi yang berpindah warga negara melalui FTS.

Di antaranya adalah Itimi Dickson, Precious Emuejeraye, Agu Casmir, Shi Jiayi, dan Mustafic Fahrudin.

Baca Juga: Gagal Debut Bersama Timnas Indonesia, Sandy Walsh Akui Sering Menyendiri di Kamar Hotel

Mereka memainkan peran kunci bersama pemain lokal dalam kemenangan Singapura di Piala AFF pada tahun 2004, 2007, dan 2012.

Pemain terakhir yang diberikan kewarganegaraan Singapura melalui skema FTS adalah Qiu Li pada tahun 2010.

Kini, FAS kembali mengungkapkan niat mereka untuk mempercepat proses integrasi pemain naturalisasi melalui skema FTS.

"Sementara pengembangan kualitas pemain lokal sangat penting untuk menghasilkan tim nasional yang sukses, semakin jelas bahwa kita perlu secara bersamaan menjajaki opsi untuk mempercepat proses integrasi pemain naturalisasi melalui FTS yang ada."

“Dengan bereaksi cepat untuk mengidentifikasi pemain yang cocok yang dapat berkontribusi secara positif bagi sepak bola Singapura, ini adalah langkah kunci untuk lebih meningkatkan tim nasional kita untuk mencapai tujuan FAS jangka menengah hingga jangka panjang,” kata juru bicara FAS, dikutip dari Straits Times.

Mantan bek Timnas Singapura R. Sasikumar juga menilai memiliki pemain naturalisasi merupakan hal yang perlu diperhatikan.

“Dengan cara dunia sepak bola berjalan, kami akan sangat naif dan berpikiran tertutup untuk mengatakan bahwa seharusnya semua anak laki-laki kelahiran Singapura harus bermain untuk tim nasional."

“Kami membutuhkan pemain berkualitas di skuat nasional dan jika ada cara untuk mewujudkannya, kami harus mengejarnya."

“Kenyataannya adalah kami membutuhkan pemain kelahiran asing. Tim-tim di semifinal seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand telah melakukannya, jadi apa yang menghentikan kami?” katanya.

Baca Juga: Liga Thailand Rela Ubah Jadwal demi Bantu Timnasnya di Piala AFF Versi Asia Barat

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Dwi Aryo Prihadi
Sumber : StraitsTimes.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X