"Menurut pasal 16.3 Statuta FIFA, asosiasi anggota yang ditangguhkan tidak boleh menggunakan hak keanggotaannya dan asosiasi anggota lainnya tidak boleh melakukan kontak olahraga dengan asosiasi anggota yang ditangguhkan," katanya.
Jika organisasi tersebut gagal memberikan jawaban yang memuaskan kepada FIFA terkait masalah ini, Brunei akan menghadapi risiko skorsing oleh FIFA.
Hal ini akan menyulitkan aktivitas sepak bola di negara tersebut, termasuk keikutsertaan DPMM FC di Singapore Premier League (SPL).
Selain itu, Timnas Brunei juga terancam tidak bisa berpartisipasi di ajang internasional.
Apabila hal itu terjadi, Timnas Indonesia berpotensi kehilangan salah satu lawan terlemah di Asia Tenggara.
Berdasarkan ranking FIFA, Brunei saat ini menjadi tim terlemah kedua di Asia Tenggara.
Berada di peringkat 191 dunia, Brunei hanya unggul atas Timor Leste yang menempati posisi 197.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | borneobulletin.com.bn |
Komentar