Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Timnas Indonesia Berpotensi Kehilangan Salah Satu Lawan Terlemah di Asia Tenggara

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 27 November 2023 | 16:05 WIB
Saddil Ramdani (kiri) sedang berebut bola dengan Hariz Danial (kanan) dalam laga Pra Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Saddil Ramdani (kiri) sedang berebut bola dengan Hariz Danial (kanan) dalam laga Pra Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

SUPERBALL.ID - Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam (FABD) berisiko ditangguhkan oleh FIFA karena pelanggaran yang serius.

Hal ini menyusul pengumuman Komite FABD pada 17 November lalu.

Komite FABD mengumumkan bahwa Pengiran Haji Matusin bin Pengiran Haji Matasan telah diberhentikan dari jabatannya sebagai Presiden FABD.

FABD juga mengumumkan Sekretaris Jenderal FABD, Mohammad Shahnon bin Mohd Salleh diberhentikan dari jabatannya.

Baca Juga: Usai Timnas Indonesia dan Thailand, Satu Lagi Tim ASEAN Dikaitkan dengan Park Hang-seo

Setelah itu, kedua tokoh tersebut menggelar konferensi pers di markas FABD pada 20 November.

Mereka menjelaskan situasi seputar organisasi tersebut.

Pengiran Haji Matusin mengingatkan pengurus sepak bola Brunei bahwa skorsing tersebut bisa dianggap sebagai bentuk campur tangan FIFA.

“Panitera Masyarakat (RoS) telah mengambil tindakan yang menyebabkan saya dan Sekjen tidak terlibat dalam urusan sepak bola di negara ini.”

"Sebagai badan pengurus nasional yang tergabung dalam FIFA dan AFC, kami mempunyai mandat sendiri dalam mengelola asosiasi tanpa campur tangan pihak lain."

“Oleh karena itu, ketika saya dan Sekjen menerima surat dari Panitera Masyarakat bahwa kami telah diberhentikan dari jabatan kami di asosiasi, FABD berhak melapor ke FIFA dan AFC."

"FIFA dan AFC menghubungi RoS menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh FIFA dan AFC,” kata Pengiran Haji Matusin.

Ia menambahkan, “Kami seharusnya mengadakan kongres dan pemilihan umum."

"Perwakilan FIFA, AFC dan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) siap datang ke Brunei untuk menghadiri kongres tersebut."

"Nama-nama mereka yang datang telah diterima dan pengaturan telah dibuat. Namun FIFA dan AFC menyarankan kongres tersebut ditunda.”

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Netizen Malaysia Ngamuk Dikatai Masuk Grup Mudah: Indonesia Pot Berapa?

Pengiran Haji Matusin lalu membacakan surat yang menyatakan RoS memerintahkan pemberhentian Ketua FABD tanpa memberikan alasan atau pemberitahuan apa pun.

“Kami dengan hormat meminta FABD untuk menyampaikan surat ini kepada pihak berwenang yang meminta mereka memberikan FIFA dan AFC sebelum 21 November 2023 dengan pembenaran yang sah atas pemecatan presiden dan Sekretaris Jenderal FABD."

“Jika tidak ada pembenaran sah yang diberikan kepada FIFA dan AFC sebelum tenggat waktu, kami tidak punya alternatif lain selain memandang dugaan pemecatan itu sebagai upaya campur tangan pihak ketiga yang tidak semestinya dan pelanggaran terhadap pasal-pasal di atas."

“Jika terjadi pelanggaran seperti itu, FABD mungkin harus ditangguhkan sesuai dengan pasal 16 statuta FIFA yang mengakibatkan FABD kehilangan seluruh hak keanggotaannya sebagaimana ditentukan dalam pasal 13 statuta FIFA."

"Menurut pasal 16.3 Statuta FIFA, asosiasi anggota yang ditangguhkan tidak boleh menggunakan hak keanggotaannya dan asosiasi anggota lainnya tidak boleh melakukan kontak olahraga dengan asosiasi anggota yang ditangguhkan," katanya.

Jika organisasi tersebut gagal memberikan jawaban yang memuaskan kepada FIFA terkait masalah ini, Brunei akan menghadapi risiko skorsing oleh FIFA.

Hal ini akan menyulitkan aktivitas sepak bola di negara tersebut, termasuk keikutsertaan DPMM FC di Singapore Premier League (SPL).

Selain itu, Timnas Brunei juga terancam tidak bisa berpartisipasi di ajang internasional.

Apabila hal itu terjadi, Timnas Indonesia berpotensi kehilangan salah satu lawan terlemah di Asia Tenggara.

Berdasarkan ranking FIFA, Brunei saat ini menjadi tim terlemah kedua di Asia Tenggara.

Berada di peringkat 191 dunia, Brunei hanya unggul atas Timor Leste yang menempati posisi 197.


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : borneobulletin.com.bn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X