SUPERBALL.ID - FIFA membantah dengan keras tuduhan Asosiasi Liga Dunia (WLA) dan FIFPRO yang mengatakan badan sepak bola dunia telah membuat jadwal seenaknya.
Sebelumnya, WLA dan FIFPRO mengirim surat kepada FIFA pada Kamis (9/5/2024).
Dua asosiasi tersebut mengklaim jadwal sepak bola di seluruh dunia kini melampaui kejenuhan.
Mereka meminta FIFA untuk menjadwal ulang Piala Dunia Antarklub 2025 yang diikuti 32 tim.
Baca Juga: Perkara Kartu Merah di Play-off Olimpiade, Media Vietnam Minta FIFA Hukum Shin Tae-yong
Turnamen itu dijadwalkan berlangsung di Amerika Serikat pada 13 Juni hingga 15 Juli 2025.
WLA dan FIFPRO bahkan memberikan ancaman tindakan hukum apabila FIFA tidak melakukan apa yang diminta.
“Jika FIFA menolak untuk berkomitmen secara formal untuk menyelesaikan masalah ini, seperti yang disebutkan di atas, pada dewan mendatang, kami akan terpaksa memberi saran kepada anggota kami mengenai opsi yang tersedia bagi mereka, baik secara individu maupun kolektif, untuk secara proaktif menjaga kepentingan mereka."
“Opsi-opsi ini termasuk tindakan hukum terhadap FIFA, yang mana kami kini telah menugaskan penasihat ahli eksternal,” bunyi pernyataan dalam surat tersebut.
WLA dan FIFPRO juga menuduh badan sepak bola dunia itu secara konsisten membuat keputusan sepihak demi kepentingan komersil.
Menanggapi surat tersebut, FIFA telah mengeluarkan pembelaan tegas atas penjadwalan Piala Dunia Antarklub 2025.
FIFA mengirim surat balasan kepada WLA dan FIFPRO pada Jumat (10/5/2024) atau sehari setelah menerima surat.
Dalam surat tersebut, FIFA menegaskan bahwa mereka telah berkonsultasi secara luas mengenai kalender internasional baru.
“Sejak awal kami menolak segala saran atau kesimpulan bahwa FIFA entah bagaimana 'memaksakan' Kalender Pertandingan Internasional (IMC) pada komunitas sepak bola tanpa konsultasi yang memadai atau menyesuaikan dengan 'strategi bisnis' mereka sendiri," kata Sekretaris Jenderal FIFA Mattias Grafstrom dalam surat tersebut.
Grafstrom mengatakan FIFA, seperti penyelenggara kompetisi lainnya, sepenuhnya berhak menentukan parameter kompetisi sambil menghormati kerangka peraturan yang berlaku.
Ia kemudian merujuk pada liga domestik, seperti Liga Inggris, yang menyelenggarakan kompetisi musim panas.
“Kami juga menyadari bahwa ada penyelenggara kompetisi lain, termasuk mereka yang diwakili oleh WLA, yang juga berhak menggunakan hak mereka dengan cara yang sama, termasuk kemampuan untuk memperkenalkan, menghapuskan atau mengganti kompetisi, dan meninjau formatnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
“Kemampuan ini telah ditunjukkan dengan diperkenalkannya tur internasional oleh anggota WLA dalam beberapa tahun terakhir, sebagai contoh."
“Akan berguna bagi kami untuk memahami jika motivasi yang diungkapkan dalam surat Anda menghasilkan pernyataan tertulis dan referensi tindakan hukum yang serupa kepada anggota Anda atau penyelenggara kompetisi lainnya,” lanjut Grafstrom.
Ia juga menegaskan bahwa FIFA telah berkonsultasi secara ekstensif mengenai kalender pertandingan internasional 2025 hingga 2030 dengan WLA dan FIFPRO.
Adapun penjadwalkan tersebut telah dikonfirmasi pada Kongres FIFA pada Maret tahun lalu.
“Setiap saran bahwa (FIFA) tidak, atau belum (berkonsultasi), tidak didukung oleh fakta,” kata Grafstrom.
Pria asal Swedia itu menambahkan bahwa ia tidak setuju dengan semua tuduhan yang ada dalam surat WLA dan FIFPRO.
Namun, FIFA ingin mengadakan pertemuan dengan WLA dan FIFPRO selama musim panas untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | skynews.com |
Komentar