Selain Bentuk Kemanusiaan, Perjuangan Melawan Covid-19 juga Dinilai sebagai Wujud Nasionalisme

By Erlangga Satya Darmawan - Sabtu, 18 Desember 2021 | 14:27 WIB
Dialog “Patuh Prokes dan Vaksinasi Wujud Bela Negara”. ( (KPC PEN)

Baca Juga: Prokes Harus Jadi Budaya untuk Hidup Berdampingan dengan Covid-19

“Namun, kita semua berharap agar angkanya tidak setinggi lonjakan sebelumnya. Syaratnya, kita tetap disiplin prokes dan vaksinasi,” tegas Tonang.

Terkait vaksinasi, lanjut Tonang, target dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 40 persen orang sudah tervaksin.

Sementara, saat ini Indonesia baru melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 38 persen masyarakat. Maka dari itu, pemerintah harus mengejar target yang tersisa.

Tonang berharap Indonesia dapat menahan penyebaran Covid-19, terlepas dari apapun jenis virusnya.

Adapun vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun yang telah dilaksanakan juga menjadi upaya pemerataan vaksin agar benteng pertahanan terhadap Covid-19 semakin kuat.

“Vaksinasi untuk kelompok umur tersebut dimulai dari sekarang dengan harapan saat sekolah mulai dibuka secara penuh, anak-anak tidak akan tertular. Andai terinfeksi, diharapkan tidak menular kepada keluarga. Penting untuk turut memberikan perlindungan juga kepada anggota keluarga yang lansia dan belum melakukan vaksinasi,” kata Toang.

Tonang menambahkan, meski saat ini varian Omicron terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta untuk tidak panik.

“Dengan mempertahankan prokes dan vaksinasi, diharapkan kita bisa melewati fase Desember-Januari tanpa lonjakan kasus yang signifikan. Kita bela negara dengan pertahankan resiliensi kesehatan,” pungkasnya.