Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Bursa transfer Liga 1 2023 masih menjadi perbincangan hangat media Vietnam, kali ini PSIS Semarang disinggung, komentar Yoyok Sukawi pun disorot.
Geliat transfer klub-klub Liga 1 pada bursa transfer jelang musim 2023-2024 masih menjadi topik perbincangan hangat media Vietnam.
Perubahan regulasi Liga 1 2023 terkait stok pemain asing memberi dampak besar terhadap komposisi pemain yang ada setiap klub kontestan.
Setiap klub diberi keleluasaan menggaet 6 pemain asing dengan salah satu di antaranya berasal dari kawasan Asia Tenggara alias ASEAN.
Setelah Persija Jakarta yang tengah dikaitkan dengan bintang Timnas Vietnam, Nguyen Quang Hai, kali ini giliran PSIS Semarang yang disorot.
Baca Juga: Target PSSI untuk Timnas Indonesia di FIFA Matchday Lawan Palestina dan Argentina
Langkah PSIS Semarang menggaet Paulo Domingos Gali da Costa Freitas atau akrab disapa Gali Freitas dari Timor Leste mencuri atensi publik Vietnam.
Apalagi jika bukan karena sosoknya yang penuh kontroversi dengan tuduhan pemalsuan umur Gali Freitas di ajang Piala AFF kelompok umur beberapa waktu lalu.
"Paulo Gali Freitas baru saja menyelesaikan transfer dari tim juara Timor Leste, Karketu Dili ke Indonesia untuk bermain di PSIS Semarang," tulis Soha.vn.
"Namun sejak itu, kontroversi meledak ketika banyak orang percaya bahwa dia diduga pernah memalsukan usianya."
Baca Juga: Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Palestina, 10 Persen Hasil Penjualan untuk Bantu Rakyat Palestina
"Paulo Gali Freitas pernah membuat kejutan di turnamen U16 Asia Tenggara 2017."
"Saat itu, usianya baru 12 tahun, namun sudah mengikuti turnamen tersebut."
"Di tahun yang sama, ia menandatangani kontrak untuk memulai karirnya bersama Laulara FC."
"Di Piala AFF U-16, striker ini jauh lebih tinggi dari banyak rekan satu tim dan lawan."
Baca Juga: FIFA Matchday - Philippe Troussier Sebut Dua Pemain Abroad Tak Pantas Dipanggil ke Timnas Vietnam
"Dia juga memiliki keterampilan skil dan kedewasaan bermain yang lebih baik dari yang lain."
"Banyak sumber percaya bahwa Paulo Gali sebenarnya lahir pada tahun 1997, bukan tahun 2004 seperti di atas kertas," imbuh mereka.
Tak sampai di situ, komentar Yoyok Sukawi pun turut disorot oleh Soha.vn saat memberi tanggapan perihal kontroversi umur Gali Freitas.
Soha.vn seolah memberi apresiasi terhadap Yoyok yang tak mau terpengaruh dengan komentar publik sendiri soal perekrutan Gali Freitas.
Termasuk persoalan dugaan pemalsuan umur, menurut Yoyok ia hanya percaya dengan apa yang tertulis pada paspor sang pemain.
Kehadiran Gali Freitas tentu mengisi slot pemain asing Asia Tenggara, sebagai pemain asal Timor Leste yang menembus kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Gali Freitas berhasil mengikuti jejak dua seniornya, Miro Baldo Bento dan Joao Bosco Cabral, yang pernah merumput di Liga Indonesia.