Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Merasa Terancam di Gelora Bung Karno dan Ingat Tragedi Kanjuruhan, Persebaya Minta PT LIB Evaluasi Chant Rasis Suporter

By Eko Isdiyanto - Kamis, 3 Agustus 2023 | 14:08 WIB
Suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi koreografi dalam laga pekan kelima Liga 1 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/7/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri, merasa pihaknya terancam di tengah pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno karena chant atau nyanyian suporter rasis.

Yahya Alkatiri mengaku sempat berupaya meminta agar pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya dihentikan sementara.

Ia mengaku mendengar chant suporter rasis dinyanyikan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan mengingatkannya terhadap Tragedi Kanjuruhan.

Karena alasan itulah Yahya Alkatiri meminta agar PT LIB mengevaluasi peraturan terhadap nyanyian suporter rasis dalam pertandingan.

Salah satunya yaitu dengan menerapkan peraturan untuk memberhentikan sementara pertandingan saat lagu-lagu rasis terdengar di dalam stasion.

Baca Juga: Kegagalan Persib Bandung Merekrut Park Hang-seo Disorot Media Korea

"Saat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) kemarin," ucap Yayah Alkatiri seperti dikutip SuperBall.id dari Antara News.

"Pada menit ke berapa itu saya sudah meminta pertandingan sementara untuk dihentikan, itu ancaman, karena ini belajar dari kejadian Kanjuruhan."

"Kalau di kejadian Kanjuruhan waktu kami menjadi saksi di pengadilan, satu pertanyaan saya kenapa waktu ada chant-chant rasis masih dilanjutkan," imbuhnya.

Menurut Yahya, pertandingan harus dihentikan sementara jika terdengar chant rasis suporter yang dinyanyikan di dalam stadion.

Baca Juga: Tolak Tawaran PSSI dan Persib, Park Hang-seo Bikin Keputusan Penting di Vietnam

Hal itu sebenarnya sudah sesuai regulasi, akan tetapi kenyataan di Stadion GBK kemarin tidak demikian.

Yahya mengaku sempat menanyakan hal itu, namun pihak PT LIB justru tetap meneruskan pertandingan hingga laga berakhir.

Karena protesnya tak digubris petugas PT LIB, Yahya pun sudah melaporkan kejadian itu kepada Direktur Operasional PT LIB.

Yahya berharap adanya evaluasi dari PT LIB terkait hal-hal seperti itu yang sudah melanggar regulasi, karena dalam isi chant terdapat ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Ada Jebolan Klub Ronaldinho, 3 Pemain Timnas U-17 Indonesia Striker Masa Depan

"Saya sempat menanyakan, LIB ini hanya mau menyelenggarakan pertandingan sampai selesai atau mau faktor keamanannya juga didukung," ujar Yahya.

"Saya sampaikan, kemarin petugas di lapangan ketika saya berbicara seperti itu, dia tidak mengiyakan dan itu berisiko."

"Di negara kita, ancaman itu ada pidananya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Yahya juga sudah meminta pihak kepolisian atau yang berwenang guna mengecek kamera pengawas SUGBK.

Baca Juga: Dibantai Barcelona di Depan Frank Wormuth, Bima Sakti Soroti Pemain Diaspora

Untuk mencari suporter mana yang menjadi provokator ketika pertandingan Persija melawan Persebaya sedang berlangsung.

"Yang datang bukan hanya dari Surabaya sama Jakarta saja, ada yang lain," kata Yahya Alkatiri.

"Saya minta pihak Polda Metro Jaya untuk memeriksa CCTV Di Stadion GBK, tolong CCTV itu dibuka."

"Siapa provokator-provokator yang ingin membuat sepak bola Indonesia rusak itu ditangkap," imbuhnya.

Baca Juga: Bantah Dua Negara Mundur, FAM Tegaskan Pesaing Malaysia di Piala Merdeka Tetap Sama

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P