SUPERBALL.ID - Kerusuhan antarsuporter menodai laga pembuka Liga 1 2019 yang mempertemukan tuan rumah PSS Sleman kontra Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019) malam.
Suporter PSS Sleman dan pendukung Arema FC terlibat saling lempar dengan menggunakan serpihan keramik serta batu.
Kerusuhan tersebut langsung dikomentari oleh CEO PSS Sleman, Soekeno.
Menurut Soekeno, kejadian yang sangat mencoreng sepak bola Indonesia itu dilakukan oleh beberapa provokator.
Bahkan, Seokeno menyebutkan provokator itu bukan pendukung PSS Sleman dan Arema FC.
Baca Juga: Main 7 Kali dan Baru Cetak 1 Gol, Eks Striker Persib Rasakan Degradasi
Provokator itu mencoba menyamar di tengah-tengah kedua pendukung itu dan membuat kegaduhan.
”Kalau kejadian tadi, rekan-rekan media mesti memahami. Ini hanya dilakukan oleh segelintir orang yang bukan suporter PSS dan Arema FC,” kata Soekeno kepada BolaSport.com.
Seokeno sangat yakin bahwa ada provokator berjumlah 15 orang di tengah-tengah pendukung Arema FC.
Setelah provokator itu diamankan, pertandingan sempat dilanjutkan kembali, tetapi kerusuhan datang lagi di akhir pertandingan.
“Coba diperhatikan dari 5000 pendukung Arema FC dan yang melakukan provokasi hanya 10 hingga 15 orang. Orangnya itu-itu saja,” kata Soekeno.
Kejadian kerusuhan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi PSS Sleman untuk mengelola pertandingan dengan baik ke depan.
Salah satunya akan mengevaluasi panitia pelaksana (panpel) laga PSS Sleman yang dinilai kurang membuat situasi pertandingan menjadi kondusif.
“Ya, kami akan melakukan evaluasi,” kata Soekeno.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar