SUPERBALL.ID - Sepanjang sejarah gelaran Piala Eropa, terdapat beberapa pemain muda yang sukses mencuri perhatian, siapa saja mereka?
Piala Eropa 2020 bakal digelar di 11 kota di Eropa pada 12 Juni hingga 12 Juli 2021 mendatang.
Sebelumnya, Piala Eropa 2020 dijadwalkan berlangsung pada tahun lalu, namun diundur setahun lantaran pandemi Covid-19.
Piala Eropa pertama kali dihelat pada tahun 1960 di Prancis dan Piala Eropa 2020 nanti akan menjadi edisi ke-16.
Dalam sejarahnya, Piala Eropa banyak menelurkan bakat-bakat muda yang kemudian menjadi buruan klub top Eropa.
Dilansir SuperBall.id dari UEFA.com, delapan pemain ini pernah menyandang predikat sebagai pemain muda yang bersinar di Piala Eropa.
Baca Juga: Deretan Bintang yang Tak Dipanggil ke Timnas Inggris untuk Piala Eropa 2020
Pada Piala Eropa 2016, Sanches yang berusia 18 tahun dipasang dari bangku cadangan dalam tiga dari empat pertandingan pertama Portugal.
Di babak perempat final, ia membayar kepercayaan pelatih yang menurunkannya sejak menit awal dengan mencetak gol melawan Polandia.
Gelandang yang kini memperkuat Lille itu kemudian menjadi tumpuan di lini tengah pada babak semifinal dan final.
Puncaknya, ia sukses mempersembahkan trofi untuk Portugal usai mengalahkan tuan rumah sekaligus favorit juara, Prancis.
Selain Sanches, Coman juga sukses mencuri perhatian publik di gelaran Piala Eropa 2016 di usia 19 tahun saat ini.
Penyerang sayap Bayern Muenchen itu tampil hampir di setiap pertandingan yang dilakoni Prancis (kecuali semifinal).
Berkat kelebihannya dalam hal kekuatan, kelincahan, dan kecepatan, ia sukses membawa Les Blues ke partai puncak.
Salah satu kelebihan menonjol Coman yang membuat Didier Deschamps kepincut adalah kemampuannya bermain di kedua sisi sayap.
Baca Juga: Bikin Semua Mata Terpana, Ini 5 Pesepak Bola Terbaik Era 90-an
Legenda Manchester United sudah menunjukkan bahwa dia akan menjadi bintang masa depan pada Piala Eropa 2004 di Portugal.
Sebagai perkenalan dirinya ke sepak bola Eropa, ia membukukan empat gol dalam empat pertandingan.
Torehan tersebut berhasil mengantarkan Inggris mencapai babak perempat final menghadapi tim tuan rumah.
Sayangnya, cedera parah membuatnya mengakhiri laga itu lebih awal dan Inggris tersingkir lewat babak adu penalti.
Bakat peraih lima kali penghargaan Ballon d'Or sudah mulai tampak sejak Piala Eropa 2004 ketika berusia 19 tahun.
Usai menaklukkan Inggris di babak perempat final, ia mencetak gol di semifinal melawan Belanda dan membawa Portugal ke final.
Ia bermain sepanjang 90 menit di laga final dan menciptakan koneksi yang baik dengan Deco saat itu.
Akan tetapi, Portugal harus puas menjadi runner-up usai dikalahkan tim yang tidak diunggulkan, Yunani.
Baca Juga: Piala Eropa 2020 di Wembley Diperkirakan akan Membuka Seluruh Kapasitas Stadion untuk Penonton
Bek kiri berusia 19 tahun saat itu bermain di setiap menit dalam perjalanan Rumania ke perempat final Piala Eropa 2000.
Mantan bek Roma dan Inter Milan itu membantu timnya meraih hasil imbang 1-1 melawan juara bertahan Jerman di fase grup.
Ia bahkan sukses mencetak gol dalam kemenangan 3-2 atas Inggris di fase grup untuk membawa Rumania lolos ke fase gugur.
Akan tetapi, Rumania harus tersingkir di babak perempat final dan mengakui ketangguhan Italia.
Mantan penyerang Ajax diturunkan dari bangku cadangan di seluruh laga fase grup Piala Eropa 1996 saat masih berusia 19 tahun.
Ia sukses mencetak satu gol hiburan dalam kekalahan telak 1-4 Belanda dari Inggris di fase grup.
Berkat satu golnya itu, Belanda sukses menyalip Skotlandia untuk menemani Inggris ke fase gugur.
Namun, Belanda akhirnya kandas di babak perempat final usai kalah 4-5 di babak adu penalti dari Prancis.
Baca Juga: Timnas Spanyol Tanpa Sergio Ramos di Piala Eropa, Ini Penjelasan Luis Enrique
Dijuluki "Danish Dynamite", Laudrup menjadi sosok penting dalam membantu Denmark mencapai semifinal Piala Eropa 1984 di Prancis.
Baru berusia 19 tahun saat itu, mantan penyerang Lazio selalu bermain di setiap pertandingan.
Di babak penyisihan grup kontra Yugoslavia ia berhasil memberikan dua asis dalam kemenangan telak 5-0.
Setelah lolos dari fase grup, Denmark akhirnya takluk dari Spanyol melalui babak adu penalti di semifinal.
Ferenc Bene
Hungaria pernah memiliki seorang bintang muda yang bersinar di Piala Eropa 1964, dia adalah Ferenc Bene.
Ia bahkan menjadi pencetak gol terbanyak Piala Eropa pada saat itu di usia yang baru menginjak 19 tahun.
Selain itu, Bene sukses mengantarkan Hungaria mencapai babak semifinal meski kemudian kalah dari Spanyol.
Pada akhirnya Hungaria merebut peringkat ketiga di edisi kedua Piala Eropa itu usai menaklukkan Denmark.
Baca Juga: Skuad Timnas Spanyol untuk Piala Eropa 2020 Resmi Diumumkan, Real Madrid Mengenaskan!
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar