SUPERBALL.ID - Timnas Argentina sudah meninggalkan China dan kini berada di Indonesia, tapi bagaimana nasib fan yang memeluk Lionel Messi?
Siapa pun yang terus memantau Argentina, pasti masih ingat peristiwa di Workers' Stadium, Beijing, China, 15 Juni lalu, yang kemudian menjadi viral.
Pada babak kedua FIFA Matchday antara Argentina dan Australia itu, seorang penggemar muda bernama belakang (marga) Di turun dari tribun, mengecoh petugas keamanan, dan berlari ke lapangan.
Memakai jersi Messi dengan nomor punggung 10, dia dengan cepat memeluk idolanya tersebut.
Setelah itu Di berlari dan tos dengan kiper Emiliano Martinez.
Baca Juga: Media Argentina: Sebelum Dikalahkan Indonesia Karena Messi Absen, Wonderkid MU Baiknya Jadi Starter
Para penonton di stadion terus berteriak saat fan itu menghindari kejaran beberapa petugas keamanan.
Dia akhirnya bisa ditangkap dan digotong ke luar lapangan.
Tak ada rasa takut dan penyesalan, anak muda itu malah tampak tertawa-tawa ketika kedua tangan dan kakinya ditarik dan diangkat oleh para petugas.
Dalam wawancara dengan Red Star News, Di mengaku memang sudah berencana untuk lompat dari tribun penonton dan memasuki lapangan setelah melihat keamanan agak longgar.
"Saya hanya ingin memeluk Messi agar dia bisa merasakan antusiasme kami dari para penggemar China," ungkap Di, yang menjadi fan Messi sejak 2014.
Di media sosial China, banyak penggemar sepak bola yang merayakan keberanian fan muda berlari kencang di lapangan itu sebagai momen pembebasan.

Menurut mereka, spiritnya melewati petugas keamanan saat itu adalah simbol kebebasan dan vitalitas pemuda dalam masyarakat yang masih merasakan trauma akibat tiga tahun tertekan Covid dan kelesuan ekonomi.
Baca Juga: Tak Peduli Messi, Ini Arti Debut Shayne Pattynama di Timnas Indonesia
Laga tersebut berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk sang juara dunia, Argentina.
Kemenangan itu menjadi sejarah besar bagi Messi karena mencetak gol tercepat dalam waktu 80 detik sejak kick-off.
China dilanda demam Messi sejak superstar itu tiba di negeri tersebut pada 10 Juni.
Dikutip dari Citizen Digital, tiket pertandingan Argentina kontra Australia di stadion berkapasitas 68.000 penonton itu dipatok sebesar 4.800 yuan atau sekitar Rp 10 juta.
Harga itu disebut-sebut sebagai rekor tertinggi untuk sebuah pertandingan sepak bola di China, tapi faktanya terjual habis dalam waktu 20 menit dan masih sangat banyak fan yang tak kebagian tiket.
Seusai bertanding, Messi mengucapkan terima kasih kepada para penggemar melalui akun Weibo miliknya yang memiliki lebih dari 8 juta pengikut.
"Inilah tur yang memuaskan saya dengan tim di China, terima kasih kepada semua penggemar atas dukungan antusias selama ini," tulis Messi.
Hukuman 12 Bulan
Messi sudah kembali ke kampung halamannya di Argentina, sedangkan rekan-rekannya terbang ke Jakarta untuk menghadapi Timnas Indonesia.
Namun, kepolisian di Beijing mengambil tindakan tegas terhadap Di, si pemuda pemberani itu.
Baca Juga: Adu Sakti 3 Vs 3 Wonderkid Indonesia Lawan Trio EPL Argentina
Pada Jumat (16/6/2023) malam setelah skuad Argentina bertolak ke Indonesia, polisi setempat mengumumkan, fan berusia 18 tahun itu berada dalam tahanan administratif tanpa pengadilan.
Dia juga dihukum berat berupa larangan memasuki semua arena olahraga sebagai penonton selama 12 bulan.
Kepolisian Beijing tak menyebutkan secara spesifik berapa lama Di ditahan, tapi yang bersangkutan telah meminta maaf atas perilakunya dan menerima hukuman.
Berdasarkan hukum di China, penahanan terhadap perilaku seperti dilakukan Di itu tak lebih dari 10 hari atau maksimal 15 hari jika serius.
"Setiap pertandingan ada aturan mainnya. Pemain yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi oleh wasit, atau bahkan mendapat kartu kuning atau merah," tegas polisi, seperti dikutip dari China Daily.
"Penggemar sepak bola yang menonton pertandingan juga memiliki peraturan yang harus diikuti. Tindakan yang melewati batas akan dihukum sesuai dengan peraturan."
Editor | : | Ragil Darmawan |