Melatih Persija, Pekerjaan Berat yang Begitu Memikat

By Aulli Reza Atmam - Minggu, 20 Oktober 2019 | 21:55 WIB
Ekspresi pelatih Persija, Julio Banuelos, dalam duel versus Persib Bandung pada pekan kedelapan Liga 1 2019 di Stadion SUGBK, Rabu (10/7/2019). (GARY LOTULUNG/KOMPAS.COM)

Berat tetapi memikat

Apa yang terjadi pada Banuelos hingga didatangkannya Tavares adalah gambaran tentang beratnya beban pekerjaan yang diemban sebagai pelatih Persija. Ekspektasi tinggi dari manajemen dan suporter tak pernah berhenti membebani dari laga ke laga.

Sebelum dipecat, Banuelos sudah diultimatum oleh manajemen agar segera memperbaiki catatan hasil laga. Tak ketinggalan, suporter setia Persija, The Jak Mania, juga nyaring mencemooh sambil mengusirnya. Teriakan "Julio out" yang menggema di tribune Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, menambah pahit perpisahannya dengan Macan Kemayoran.

Di sisi lain, tak bisa dipungkiri melatih Persija adalah dambaan bagi banyak pelatih di Indonesia. Persija adalah klub yang sarat sejarah, tradisi, dan prestasi selama lebih dari 90 tahun. Belum ada klub lain di Indonesia yang mampu menyamai Persija dari segi pencapaian.

Hal demikian membuat setiap pelatih yang membesut Persija sudah tentu selalu dituntut mampu menambah pundi-pundi gelar untuk klub. Di sinilah titik temu antara prestise dan beban menjadi pelatih Persija. Melatih Persija dengan segala kemilaunya adalah sebuah kebanggaan sekaligus tuntutan untuk terus menjaga kemilau tersebut agar jangan sampai redup.

Begitu didambanya jabatan pelatih Persija bisa dilihat tak lama setelah kepergian Banuelos. Sejumlah pelatih top terang-terangan mengutarakannya ketertarikanya pada Persija.

Dejan Antonic adalah salah satunya. Dengan statusnya yang sedang tidak terikat dengan klub manapun, secara gamblang ia membuka pintu untuk Persija.

"Tergantung dari manajemen Persija Jakarta saja, sekarang saya sedang free," ujar Antonic seperti diwartakan SuperBall.id sehari setelah pemecatan Banuelos.

Kemudian ada pula Angel Alfredo Vera yang juga menganggur setelah diberhentikan dari Bhayangkara FC. Pria asal Argentina itu mengaku sangat tertarik untuk melatih Persija. Namun, kenyataannya tak ada tawaran yang dilayangkan untuknya dari Macan Kemayoran.

Tak hanya dari dalam negeri, daya tarik kursi pelatih Persija bahkan juga memikat pelatih yang berkiprah di luar negeri. Adalah pelatih asal Singapura, Aidil Sharin, yang menaruh minat untuk melatih Persija.